Banjir di Kota Bojonegoro Meluas

Banjir di Kota Bojonegoro semakin meluas karena tanggul buatan tidak mampu menahan arus dari Bengawan Solo. Dilaporkan JOE dari Radio Suara Bojonegoro Indah, Sabtu (29/12) sejak kemarin malam warga Kota Bojonegoro cemas akan banjir kiriman dari Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.

Pada pukul 02.00 WIB tadi, banjir terus meluas mencapai ketinggian 16,06 fiskal di pintu air dalam Kota Bojonegoro. Akibatnya tanggul-tanggul buatan dari karung pasir yang sudah disiapkan hancur berantakan. Air bahkan sudah merambah di sejumlah jalan di dalam kota. Akibatnya genangan semakin tinggi melanda jalan propinsi, pasar bahkan kantor di dalam Kota Bojonegoro.

Kemarin malam, banjir di sebelah Barat Pasar Kota Bojonegoro bahkan mencapai ketinggian selutut orang dewasa. Para pedagang tampak panik menyelamatkan barang dagangannya.

Sementara itu, ruas jalan yang berdekatan dengan bantaran Bengawan Solo seperti Jl. Jaksa Agung Suprapto, Jl. Hayam Wuruk, Jl. Rajawali, Jl. MH. Thamrin, Jl. KH Mansyur, Jl. Mastrip, dan Jl. Patimura sudah digenangi air dengan ketinggian 30 cm hingga 60 cm.

Banjir kali ini ditambah padamnya listrik di sejumlah desa, seperti Desa Banjarsari, Trucuk, Mulyoagung, Ledok, dan Pacul.

Adapun sebagian besar kawasan Barat Kota Bojonegoro menuju Cepu dan Blora sudah lumpuh total. Banjir di Bojonegoro ini kian mengganas dimana lebih dari 117 desa di 14 kecamatan tenggelam. Sebanyak 20.387 rumah penduduk terendam, dan lebih dari 7.400 hektar sawah serta 1.900 hektar ladang palawija rusak.

Jumlah kerugian ini diprediksi terus meningkat karena ketinggian air cenderung naik. PUJIONO Koordinator Satlak Penanggulangan Bencana Pemkab Bojonegoro menambahkan, banjir terburuk di Bojonegoro sejak 1993 ini juga akibatkan puluhan sekolah terendam dan kegiatan belajar terhenti sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan.(edy)

Teks Foto :
– Banjir di Bojonegoro yang semakin luas.
Foto : EDDY suarasurabaya.net