Minggu, 5 Mei 2024

Capoeira Perpaduan Seni, Olahraga dan Musik

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

Gerakan pelan, akrobatik, musik dan energi dari para pemainnya selalu beriringan. Meski gerakan tersebut beradu dengan lawan main, tapi tidak ada sentuhan di antara keduanya.

Seni bela diri yang unik bernama Capoeira ini tak heran jika menarik orang yang melihat sekaligus mendengarkan irama musik trasidional asal Brazil tersebut. Seperti saat digelar National Capoeira Jogo Competition 2007 di Atrium Pakuwon Trade Center, Minggu (20/05).

Kompetisi yang diikuti 60 capoeirista dari seluruh Indonesia, menampilkan atraksi dari para instruktur Celebrity Fitness se Indonesia dan juga instruktur dari berbagai negara seperti Prof CACA dan JACO dari Brazil, ROD Inggris, NICOLE Kanada.

Para instruktur menunjukkan kelenturan tubuhnya seiring dengan aluran musik Capoeira secara bergantian. Sementara peserta kompetisi sebelum final berlangsung duduk bersila sambil ikut menyanyikan lagu-lagu Capoeira, {clip*1}.

LILICA VARGAS Instruktur Mandinga Brasileira dan instruktur Groupo de Capoeira Mandinga Brasileira Celebrity Fitness Surabaya pada suarasurabaya.net, mengatakan, sejak Capoeira dikenal masyarakat Indonesia, makin banyak klub Capoeira. Klub tersebut tidak hanya di Celebrity Fitness saja tapi ada beberapa kelompok anak muda yang membentuk klub Capoeira sendiri.

Umumnya, anak-anak muda belajar Capoeira dari internet atau dari CD. “Di Celebrity Fitness, setiap member bisa masuk ke kelas Capoeira. Sampai saat ini member yang mengikuti kelas Capoeira di Surabaya (dari 3 Celebrity Fitness) sekitar 100 orang. Di Jakarta justru baru diperkenalkan dan 100 orang masuk kelas Capoeira. Begitu pula di Celebrity Fitness Malaysia juga ada kelasnya,”ujar LILICA.

Tingginya animo masyarakat terhadap bela diri asal Brazil, menurut LILICA, ini tak lain unsur yang ditampilkan dalam Capoeira itu sendiri. Seorang Capoeirista harus bisa memadukan gerakan terutama berputar, tendangan, menjatuhkan lawan yang disesuaikan dengan iringan lagu.

Capoeira, kata LILICA, memiliki filosofi tentang sociality atau kebersamaan antar Capoeirista. Melalui kompetisi nasional, justru yang diutamakan adalah kebersamaan dan bukan siapa yang memenangkan kompetisi.

Keunikan lainnya dalam seni bela diri Capoeira, ungkap LILICA, gerakan anti aging (peregangan) yang sangat bermanfaat terhadap kesehatan. Ia menyebutkan di Brazil seorang master Capoeira sampai berumur 96 tahun tetap mampu bermain Capoeira.

Seperti halnya bela diri di Indonesia, Capoeira juga memiliki tingkatan atau tahapan bagi Capoeirista. Seluruhnya ada 18 tingkatan dan minimum pemain Capoeira berumur 18 tahun. Untuk mencapai satu tingkatan diperlukan waktu 6 bulan. Namun Capoeira ini bisa juga dimainkan anak-anak, hanya saja dengan gerakan lebih sederhana.

Teks foto :
1. Instruktur asing menampilkan atraksi Capoeira sebelum final berlangsung
2. Capoeira merayakan kenaikan tingkat dan upacara pemberian sabuk (Corda) pada 70 anggota Mandinga Brasileira
Foto : TITIN suarasurabaya.net

Bagikan
Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
25o
Kurs