Delapan Guru Besar Unair Dapat Penghargaan

Delapan guru besar di Universitas Airlangga mendapat Anugeraha Sewaka Winayaroha, penghargaan pengabdian pendidikan tinggi. Pemberian penghargaan ini dilakukan langsung oleh Prof. Dr. FASICH, Apt Rektor Unair, Kamis (11/01) di Gedung Rektorat Unair.

“Ini adalah rangsangan untuk akademisi dan peneliti, agar bisa lebih meningkatkan performance untuk masyarakat dan almamater. Kita tidak membedakan pejabat ataukah bukan. Yang terpenting, beri sumbangan bagi pendidikan, khususnya di Unair,” demikian kata FASICH.

Delapan Guru Besar Unair tersebut, ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas itu adalah Prof. SOETANDYO WIGNJOSOEBROTO, MPA (FISIP), (Alm) Prof. A. SOEPARMO, drs., MS (FMIPA), Prof. R. SOEDARSO DJOJONEGORO, dr (FK)., Prof. Dr. SOEDIJONO T., dr (FK), Prof. PURNOMO SURYOHUDOYO, dr. (FK), Prof. SRI UTARI PURNOMO SURYOHUDOYO, dr (FK), Prof. SANTOSO, dr (FK), dan Prof. WIDJOSENO GARDJITO, dr (FK).

Sehubungan dengan anugerah tersebut, kedelapan Guru Besar tersebut berhak mendapat piagam penghargaan, “Anugeraha Sewaka Winayaroha”, dan insentif berupa uang sebesar Rp. 50 juta.

“Perasaan saya antara senang dan bangga. Namun sempat merasa kaget, karena masih banyak yang lebih berjasa daripada kami. Berapapun besarnya, yang penting ada penghargaan untuk pendidik. Ini benar-benar anugerah bagi kami. Penghargaan ini, menunjukkan bahwa pemerintah menghargai putera bangsanya,” ujar Prof. WIDJOSENO seperti dilansir rilis yang dikeluarkan Humas Unair.

Dalam acara serah terima tersebut, hanya lima Guru Besar yang bisa hadir memenuhi undangan. (Alm) Prof. SOEPARMO diwakili ahli warisnya, dan Prof. SANTOSO diwakili oleh isteri, anak, dan seorang cucunya.

Sementara Prof. SOETANDYO juga berhalangan hadir, dikarenakan tugasnya sebagai pengajar di Pascasarjana Universitas Diponegoro. Dalam pertemuan itu, Prof. SOETANDYO diwakili oleh dua orang putera-puterinya.