“Sebenarnya justru bukan relief-nya, tetapi tempat atau gua itulah yang jadi satu-satunya didunia. Karena disejumlah negara, gua temuan seperti di Bondowoso itu memang ada, tetapi yang terlengkap adalah yang kita temukan di Bondowoso tersebut. Bahkan ini mungkin satu-satunya didunia”.
Menurut DHAMMA SUBHO MAHATHERA, temuan gua, atau lebih tepat cerukan disebuah tebing dengan kemiringan hampir 70 derajat itu, yang juga dilengkapi dengan beberapa panel relief tentang perjalanan hidup manusia serta keberadaan patung Budha, dimungkinkan sebagai lokasi satu-satunya yang paling lengkap didunia dalam kepercayaan Umat Budha.
Cerukan di tebing Desa Jireg tersebut, cerita DHAMMA, diakui masyarakat desa setempat sebagai kawasan yang angker. Hal itu dikaitkan dengan asal-usul nama desa itu sendiri. “Jireg adalah bahasa Madura, yang kalau diartikan dalam bahasa Jawa, njiret, bunuh diri dengan tali,” cerita DHAMMA SUBHO pada suarasurabaya.net, Senin (13/08).
Dengan lokasi diantara perbukitan kapur yang tandus, Desa Jireg, Kecamatan Cermee Bondowoso berada disisi utara Gunung Ijen. Untuk menjangkaunya, taksatupun kendaraan bakal mampu menuruni tebing
Yang tidak mungkin ditemukan dinegara lain, adalah adanya panel lengkap berbentuk relief yang menceritakan kehidupan manusia, dalam perjalanan menuju ke kesempurnaan, hingga titik sempurna yang diwujudkan menjadi sebuah lotus atau bunga teratai. “Tempat itu, cocok untuk pertapaan menuju kesempurnaan. Satu-satunya didunia,” pungkas DHAMMA SUBHO MAHATHERA.(tok)
Teks foto:
1. Perjalanan menyusuri tebing Desa Jireg, Bondowoso.
2. Temuan didepan Gua Buto. Dimungkinkan satu-satunya didunia.
Foto: Dok. Shanga Theravada Indonesia