Selama meracik bahan-bahan kimia menjadi ekstasi sejak 16 Juli hingga 22 Juli 2007, kelompok Graha Family L/48 yang baru-baru ini dibongkar polisi sudah 4 kali melakukan eksperimen. Hasilnya, 3 kali gagal dan baru pada eksperimen terakhir berhasil.
AKBP SETYO RAHAYU Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya pada suarasurabaya.net, Selasa (30/07) mengatakan untuk membuat racikan bahan kimia menjadi ekstasi kualitas nomor satu sangatlah sulit. “Tidak bisa sekali jadi karena komposisi bahan-bahannya harus tepat,” kata SETYO.
Selama ini, kata YAYUK, panggilan akrab perwira bermelati dua di pundaknya tersebut, AB memberikan instruksi peracikan ekstasi lewat telepon seluler dan dilarang untuk dicatat. Tentang hal itu, polisi masih belum mengetahui apa penyebabnya. “Selama AB belum tertangkap, penanganan kasus ini masih agak sulit,” ujarnya.
Saat digerebek oleh polisi, di rumah mewah tersebut ditemukan sejumlah bahan kimia diantaranya 3 jirigen oli (safrol), 9 jirigen metanol, 7 jirigen aseton, 4 botol fosfor, 1 kantong pemanis, 1 jirigen pesing (cairan kimia yang baunya mirip air kencing), 3 jirigen bahan campuran oli aseton, pemanis, dan pesing, 3 panci endapan bahan kimia warna cokelat, 27 kilogram bahan jadi pil ekstasi siap cetak, freezer, serta mesin oven.
Dari 27 kg bahan jadi pil ekstasi tersebut diperkirakan polisi bisa menghasilkan 27 ribu butir ekstasi berkualitas nomor satu.(edy)
NOW ON AIR SSFM 100
