
Penyakit ginjal atau gagal ginjal, tentu sudah tidak asing lagi bagi hampir semua orang. Penyakit ini juga sering ditemukan di masyarakat, serta dapat mengenai setiap orang.
Namun tidak semua orang tahu apa dan bagaimana cara menghindar dari penyakit yang satu ini. Bukan suatu hal yang mudah memang, tetapi tidak sulit juga terhindar dari penyakit ginjal ini. Syaratnya, sederhada kenali dan lindungi ginjal kita sedini mungkin.
Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. MOHAMMAD YOGIANTORO, SpPD Konsultan Ginjal dan Hipertensi (KGH) pada suarasurabaya.net, Minggu (25/03) dalam acara seminar Awam dan Hipertensi “Apa Yang Harus Anda Ketahui” di Siloam Hospital Surabaya, hari ini.
YOGIANTORO mengungkapkan, deteksi dini faktor resiko perlu dilakukan, karena 1 dari 10 orang pasti terkena gagal ginjal. Ada empat faktor resiko utama yang harus dikenali sedini mungkin, yaitu memeriksa tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung pembuluh darah, dan jika keluarga pernah dinyatakan dokter sakit ginjal.
Faktor utama pemicu penyakit ginjal, kata YOGIANTORO adalah 50% akibat penyakit Diabetes Militus, 27% akibat Hipertensi, 13% Glomerulonefritis, dan lain-lain 10%.
Menurut YOGIANTORO, penyakit ginjal dapat meyebabkan kematian dan kecacatan pada pasien diabetes militus dan hipertensi (tekanan darah tinggi). Selain itu pasien dengan penyakit ginjal kronik sangat rentan terkena penyakit-penyakit jantung dan pembuluh darah dengan angka kematian dan kecacatan yang tinggi pula.
YOGIANTORO memaparkan dari wacana dunia yang muncul, pada tahun 2010 mendatang kenaikan jumlah penderita ginjal diperkirakan mencapai 100%, sedangkan pada tahun 2020 diperkirakan naik hingga 200% di banding tahun 2000.
“Dari wacana dunia tahun 2010, penderitanya naik 100% dan 2020 naik jadi 200% di banding tahun 2000. Dan ini malapetaka bagi dunia kesehatan, karena penambahan kenaikan hingga 8% per tahun,” papar YOGIANTORO.
Sementara itu penderita ginjal di Surabaya, setelah dilakukan survey pendahuluan pada 3 ribu penduduk Krian, Sidoarjo, diperoleh data 30% penduduk positif mengidap diabetes dan hipertensi. Hal ini kata YOGIANTORO di masa mendatang, penderita ginjal akan semakin meningkat.
Penyebab meningkatnya jumlah penderita Ginjal, dikarenakan tidak segera dilakukan deteksi dini, pengetahuan hidup sehat dan berkualitas sangat minim, dan juga gaya hidup yang tidak sehat.
Namun gagal ginjal bukan berarti akhir dari segala-galanya, jika dilakukan pengobatan terutama pengobatan konservatif. Pengobatan ini diperlukan untuk mencegah kerusakan fungsi ginjal dan berupaya memelihara fungsi ginjal yang masih baik selama mungkin, dengan cara Hemodialisis (cuci darah), CAPD, dan cangkok ginjal.
Sementara itu saat ditanya mengenai apakah penderita ginjal harus minum air putih yang bayak, YOGIANTORO mengatakan itu pemahan yang keliru. Pada fungsi normal kemampuan ginjal mengeluarkan urine sekitar 1-1,5 liter, sehingga air yang dikonsumsi tidak boleh melibihi takaran tersebut, agar terjadi keseimbangan.
Sedangkan pada fungsi abnormal biasanya dibawah 1 liter atau bahkan mendekati nol. Jika dalam kondisi ini dipaksa mengkonsumsi air dalam jumlah banyak, maka ginjal akan mengelembung dan dinding ginjalnya menjadi semakin tipis. Hal ini tentunya akan membuat kerja ginjal semakin berat.
YOGIANTORO juga membagikan tips gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit ginjal. Diantaranya berolahraga teratur, berhenti merokok, kendalikan berat badan, memeriksakan diri secara teratur ke dokter, perhatikan kadar kolesterol, hindari kekurangan cairan dengan minum 1-1,5 liter per hari, pelajari riwayat penyakit dalam keluarga.
Sementara itu bagi yang sudah terkena penyakit ginjal, YOGIANTORO juga membagikan tips. Diantaranya menurunkan tekanan darah sampai dengan 130/80 mmHg, mengurangi makanan yang mengandung garam, mengurangi makanan yang mengandung kalium, bagi penderita disbetes kadar gula terkendali antara 80-100 mg/dL, sedapat mungkin hindari obat anti nyeri, dan makan protein dalam jumlah sedang jangan berlebihan.
Teks Foto:
1. Prof. Dr. MOHAMMAD YOGIANTORO, SpPD KGH saat memberikan penjelasan seputar penyakit ginjal dihadapan para peserta seminar.
2. Prof. Dr. MOHAMMAD YOGIANTORO, SpPD KGH bersama KADEK ERNA TJAHYANINGRUM, AMG saat menjawab pertayaan peserta pada sesi tanya jawab.
Foto: RIZKA suarasurabaya.net.