Kubah lava yang terbentuk di tengah danau kawah Gunung Kelud bertambah tinggi dari waktu ke waktu. Jika pada Senin (05/11) terpantau ketinggian kubah lava terukur dari permukaan air danau kawah mencapai 10 meter, maka pada Selasa (06/11) pukul 12.00 WIB, terpantau ketinggian mencapai 32 meter.
AGUS BUDIANTO Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Departemen ESDM dalam konferensi pers di hadapan jurnalis mengatakan kubah lava itu terukur ketinggian seluruhnya mencapai 70 meter dari dasar danau kawah, sedangkan kedalaman danau kawah mencapai 38 meter dari dasarnya.
Fenomena ini, ujar AGUS, mengakibatkan air danau kawah Gunung Kelud berkurang volumenya karena desakan massa kubah lava. Kelebihan air danau kawah ini terbuang ;ewat 2 saluran buatan menuju ke Kali Bladak.
“Itulah sebabnya Kali Bladak mengalami banjir. Itu bukan banjir lahar dingin, melainkan air dari danau kawah yang terdesak keluar akibat kemunculan kubah lava,” paparnya.
Apakah kubah lava ini akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk kawah dan mengosongkan seluruh isi danau kawah. AGUS menolak berkomentar.
“Sejauh ini kita hanya memantau produk dari proses vulkanologi. Kita belum bisa memberikan kesimpulan soal itu,” kata dia.
Mengenai kemungkinan keluarnya awan panas, AGUS menegaskan, selama erupsi effusif seperti yang kini terjadi pada Gunung Kelud, kecil sekali kemungkinan terbentuknya awan panas seperti yang terjadi pada Gunung Merapi beberapa waktu lalu.(edy)
NOW ON AIR SSFM 100
