
Produk organik palsu masih banyak beredar di pasaran. Ini dpicu penghargaan bahwa produk organik dihargai lebih mahal dibanding non organik. Demikian ungkap SUROSO Direktur LeSOS (Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman) pada suarasurabaya.net, Minggu (04/04).
Di sisi lain, kata SUROSO, banyak kalangan yang kesulitan mencari lembaga penjaminan produk organik di Indonesia. Sementara jika menggunakan jasa sertifikasi dari luar negeri, biayanya sangat mahal.
Berdasarkan kondisi yang ada di pasaran maupun belum adanya lembaga sertifikasi tersebut, pihaknya mendirikan LeSOS. Menurut SUROSO, LeSOS juga merupakan dukungan terhadap program “Go Organik 2010”.
”LeSOS menjadi alternatif dalam penyelesaian kasus-kasus diatas, yang akan memberikan jaminan berupa sertifikat organik dengan murah, tepat cepat dan efisien serta jaminan kualitas yang tidak perlu diragukan. Untuk menjamin kondisi yang demikian kami bekerja secara profesional dan independen sehingga keputusan yang kami berikan tidak dipengarungi pihak manapun,”papar SUROSO.
Kantor LeSOS yang berlokasi di Dusun Biting Desa Seloliman Kecamatan Trawas Mojokerto, juga memiliki keunikan yakni bangunan kantor berupa gedung Kelapa Bambu (Kelambu). Ini, kata SUROSO, merupakan contoh bangunan ekologis karena bahan yang pakai tidak memotong kayu yang notabenenya butuh waktu yang cukup lama masa pertumbuhannya.
Kelambu sekaligus akan menjadi pembelajaran pada masyarakat bahwa dengan bahan yang murah (dari pohon kelapa dan bambu) bisa diolah menjadi rumah yang berkualitas dan bergengsi tinggi. Ini alternatif yang bagus sehingga hutan bisa diselamatkan karena untuk membangun sebuah rumah tidak harus mengambil kayu dari hutan.
”LeSOS dengan rumah Kelambunya ingin bermanfaat bagi masyarakat dalam memberikan jaminan organik kepada masyarakat petani dengan biaya yang proporsional. Semua masyarakat bisa memnafaatkannya dan petani bisa mendapat keuntungan dan konsumen akan mendapat bahan makanan organik dengan harga yang proporsional pula. LeSOS juga mencoba memberikan alternatif dalam memilih bahan bangunan yang kuat dan murah serta lebih bersahabat dengan lingkungan,”tukasnya.
Launching LeSOS, tambah SUROSO, sudah dilakukan awal Maret lalu dan dihadiri tamu dari Swizertland –negeri organik—dan pejabat Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Pemerintah daerah sangat inters dengan keberadaan LeSOS karena ada kepentingan yang sama sehubungan dengan program Pertanian Berkelanjutan yang telah berlansung selama 5 tahun yang lalu. Saat ini mereka membutuhkan sertifikasi supaya produk yang dipasarkan lebih terjamin keorganikannya.
Teks foto :
– Kantor sekretariat LeSOS dilaunching 1 Maret 2007
Foto : Dok. LeSOS