
Ada pemandangan tidak biasa, Kamis (12/07) digedung serba guna Yayasan Pondok Kasih dikawasan Sukolilo. Disela-sela acara pameran kerajinan, beberapa bule asal Australia terlihat duduk bersimpuh menghadapi seperangkat gamelan.
“Mereka tertarik dan ingin mencoba memainkannya. Gamelan memang alat musik tradisional kita yang tidak setiap waktu bisa mereka temui. Makanya mereka tertarik, antusias dan ingin memainkannya,” terang SURYANTO satu diantara pengrawit gamelan, Kamis (12/07).
Kamis (12/07) bertempat digedung serba guna Pondok Kasih kawasan Sukolilo, digelar pameran barang-barang kerajinan yang diprakarsai oleh Dekranasda se Kabupaten Jawa Timur. Menghadirkan berbagai jenis kerajinan tangan, mulai dari perlengkapan rumah tangga sampai pernik perhiasan dari aneka bahan ditampilkan.
Beberapa bule yang hadir di ajang pameran itu memang diundang untuk bisa melihat dari dekat hasil kerajinan para pengrajin asal Surabaya dan beberapa kota di Jawa Timur. Para bule Australia yang memang berlibur dan mampir di Surabaya itu akhirnya mampir juga di Pondok Kasih.
Saat melihat seperangkat gamelan yang digunakan oleh warga Pondok Kasih untuk mengiringi gending-gending yang ditampilkan, Kamis (12/07) itu, kontan mereka tertarik untuk ikut memainkannya.
3 diantara mereka langsung duduk bersimpuh sambil memegangi alat pukul untuk memainkan gamelan. “Coba perhatikan not-not ini, kemudian ikuti ketukan saya lalu mainan gamelannya. Mari kita coba,” ujar SURYANTO kepada para bule.
Meski hanya beberapa saat saja mereka memainkan gamelan itu, wajah-wajah riang sekaligus puas tersirat dari wajah para bule asal Australia itu. “It’s amazing. I like to learn a gamelan, some times maybe,” ujar NICK saat ditanya suarasurabaya.net, tentang kesan memainkan gamelan.(tok)
Teks foto:
-Mencoba memainan gamelan. “It’s amazing,” kata si bule.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net