Maraknya jaringan produsen narkoba di Jawa Timur disebabkan begitu bebasnya perdagangan bahan kimia jenis prekusor (bahan baku pembuatan-Red) narkoba di toko-toko kimia.
Kombes Polisi COKI MANURUNG Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur pada wartawan, Jumat (28/09) mengatakan pada tahun 2007 ini saja, Polda Jatim sudah mengungkap 8 kasus pabrik sabu-sabu di Jawa Timur.
Para produsen narkoba, kata COKI, dengan mudahnya mendapat bahan baku narkoba karena bahan-bahannya terjual bebas di pasaran. Ia mencontohkan prekusor jenis toluen yang bisa dengan mudah didapatkan di toko bahan-bahan kimia.
Seharusnya, kata COKI, untuk pembelian bahan-bahan kimia tertentu, toko-toko bahan kimia harus lebih ketat. Setiap pembeli, ujar COKI, seharusnya dicatat dan untuk keperluan apa saja sehingga tidak terjadi penyalahgunaan bahan kimia.
Terkait dengan hal ini, tambah COKI, seharusnya pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB POM) di Surabaya melakukan pengawasan lebih ketat.
Terkait dengan terungkapnya jaringan produsen sabu-sabu di Jember baru-baru ini, polisi telah menyegel sebuah toko Utama Kimia yang belakangan diketahui tak memiliki ijin untuk menjual bahan-bahan kimia. Toko ini menjadi pemasok prekusor untuk jaringan produsen sabu-sabu di Jember.(edy)