
Mbah RONGGO sesepuh Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kediri, Jumat (19/10) malam kembali ‘dijemput’ Polres Kediri untuk mengungsi. Ini untuk kali kedua lelaki 60 tahun yang disebut-sebut sebagai ‘juru kunci’ Kelud ini ‘dijemput’ polisi di rumahnya.
Ia dijemput kendaraan operasional Bagian Bina Mitra Polres Kediri. Di dalamnya terdapat MULYASIH istri pertamanya yang meyakinkan Mbah RONGGO agar mau mengungsi. Memang sebelumnya, Mbah RONGGO pernah bertekad tetap bertahan karena yakin Gunung Kelud tidak akan meletus dalam waktu dekat.
Diyakinkannya Mbah RONGGO untuk mengungsi oleh MULYASIH menimbukan spekulasi tentang Kelud di kalangan warga Desa Sugihwaras yang saat itu ikut menyaksikan ‘penjemputan’ Mbah RONGGO. Pasalnya, menurut BASRI satu diantara warga Sugihwaras yang juga tetangga Mbah RONGGO, ‘kemampuan’ Mbah RONGGO membaca Gunung Kelud juga terdapat andil MULYASIH istrinya.
Apalagi saat ditanya warga tentang apakah Kelud akan meletus dalam waktu dekat, Mbah RONGGO hanya memberi isyarat dengan jemari tangannya.
Mobil yang ditumpangi Mbah RONGGO itu akhirnya melesat turun. Tujuannya ke Desa Pagu Kecamatan Wates untuk menurunkan MULYASIH di rumah satu diantara kerabat. Sementara Mbah RONGGO sendiri kemudian diantarkan ke pengungsian Balai Desa Tawang, Wates.(edy)