Nikmati Wisata Bahari ke Kawasan Armatim

Banyak cara berlibur yang murah dan menarik. Satu diantaranya, berwisata bahari di kawasan Armada Timur (Armatim) dan Bumi Moro Krembangan. Di kedua lokasi ini untuk masuk kawasan tidak dipungut biaya, cukup konfirmasi kedatangan ke Dinas Penerangan Armatim.

Bagi yang datang secara berombongan, akan disediakan truk-truk Kopaska. Truk akan membawa masuk rombongan ke kawasan Armada Timur.

Obyek yang dilihat cukup beragam mulai kapal satuan ranjau, kapal perang, Monumen Jales Viva Jaya Mahe dan Museum TNI AL Jaya Caka Prana. Ketiga obyek tersebut selain menarik bagi anak-anak, juga bisa menambah wawasan tentang dunia bahari Indonesia.

Anak-anak bisa naik ke kapal dan mengetahui peralatan apa saja yang ada di dalamnya. Begitu pula saat berada di kaki Monumen Jalesviva Jaya Mahe, bisa melihat keindahan Pulau Madura secara keseluruhan dan pabrik kapal PT PAL yang berada di satu kawasan.

Sementara itu, di Museum TNI AL bisa masuk ke Planetarium dimana biasanya para kadet belajar mengenai perbintangan yang sangat penting untuk menentukan arah kapal pada malam hari. Saat berada di Planetarium ini, anak-anak awalnya akan sedikit takut karena ruangan menjadi gelap gulita. Namun mereka akan melihat bintang-bintang dengan rasinya dan mendapat penjelasan dari petugas Planetarium.

Obyek wisata bahari yang menarik tersebut dimanfaatkan 3 klub house dari pengembang besar yang ada di Surabaya, seperti Regency Family Club 21, Dian Istana Club House dan Ciputra Club House. Mereka membawa sekitar 50 anak-anak play group, TK hingga SD memanfaatkan musim liburan sekolah.

JEANNIE AGUSTINA Operation and Activity Manager Regency Family Club 21, saat ditemui suarasurabaya.net, Kamis (28/06), di sela program “Perfect Holiday” di atas kapal Pulau Rupat, mengatakan, kegiatan wisata bahari ini cukup bagus bagi pengembangan wawasan anak-anak.

Pihaknya sengaja membuat paket liburan bagi anak-anak yang selama ini mengikuti kegiatan orangtua di Regency Family Club. “Sesuai waktu liburan, anak-anak kita ajak ke kawasan Armada Timur. Kegiatan ini sebenarnya rangkaian dari acara sebelumnya yakni berwisata taman pada Minggu (17/06) lalu serta berkreasi dengan pizza ala anak-anak minggu sebelumnya,”ujarnya.

Konsep kegiatan ini, kata JEANNIE, lebih ditekankan pada pengenalan terhadap sesuatu yang jarang ditemui anak-anak di sekolah. “Meski ada yang masih playgroup, setidaknya anak-anak sudah mengenal dan merasakan masuk di sebuah kapal besar,”ujarnya.

Sementara itu, Kelasi II FIRDI A yang memandu anak-anak saat berada dalam kapal mengatakan kegiatan anak-anak sekolah berkunjung ke kapal justru lebih ramai pada hari-hari kerja musim liburan sekolah. Sehari bisa dua sampai empat rombongan yang berbeda dan kapal yang bisa dimasuki pengunjung disesuaikan dengan usia anak-anak.

Ia mencontohkan untuk kapal Pulau Rupat berlambung 217 biasanya bisa dikunjungi anak-anak kecil usia TK sampai SD. Kapal Pulau Rupat ini kategori kapal satuan ranjau dan masih sering difungsikan untuk patroli di kawasan Indonesia Timur.

“Minggu depan, Pulau Rupat akan berlayar patroli di sekitar Makassar, Menado dan kawasan Indonesia Timur lainnya. Berlayar tidaknya kapal tergantung perintah Koarmatim. Kebetulan sampai hari ini, kapal berlabuh untuk memberikan kesempatan anak buah kapal berlabuh,”tukasnya.

FIRDI menambahkan berwisata ke kawasan Armada Timur memang cukup menyenangkan bagi anak-anak kecil. “Mereka menganggap kapal untuk berperang. Padahal saat ini tidak ada perang tapi kawasan laut Indonesia harus tetap dijaga dengan meningkatkan patroli di laut,”pungkasnya.

Teks foto :
1. Anak-anak terlihat tekun mendengarkan Kelasi II FIRDI A menerangkan tentang Kapal Pulau Rupat yang dikunjungi mereka
2. Di Planetarium Kodikal Bumi Moro, anak-anak mengenali beragam rasi bintang
Foto : TITIN suarasurabaya.net