
Hampir setahun musibah lumpur panas Sidoarjo wacana pemanfaatan lumpur tidak juga terwujud. Tim Nasional menganggap hal tersebut bukan prioriotas utama dalam penanganan luapan lumpur.
Timnas mengakui upaya percobaan memanfataan lumpur tersendat, diantaranya pemanfaatan tersebut, untuk produk batu bata dan bahan beton, kata RUDI NOVRIANTO Jubir Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur.
Sejak awal program ini dikoordinir Departemen Perindustrian, tetapi kata RUDI program tersebut tidak belanjut, meski potensi lumpur sangat besar.
“Ada puluhan juta kubik lumpur di sekitar pusat semburan dan terus keluar hingga lebih dari 100 ribu meter kubik/hari, tapi tidak juga bisa dimanfaatkan,” papar RUDI pada RULLY reporter Suara Surabaya, {clip*1}.
Penambahan masa tugas Timnas selama 1 bulan, Timnas tidak merencanakan kembali untuk mencoba memanfaatkan lumpur Lapindo. Prioritas Timnas sekarang yakni pemasukan rangkaian bola beton, ke pusat semburan, penyiapan badan pengganti Timnas serta pengaliran lumpur ke arah Selatan menuju Sungai Porong.
“Timnas sekarang mengalami defisit jutaan Dolar Amerika. Program yang dilanjutkan tidak termasuk pemanfaatan lumpur Lapindo,” tambah RUDI.