Sabtu, 31 Mei 2025
Ingin Si Kecil Cerdas

Rangsang Otak dengan Musik

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

Kecerdasan si kecil bisa dioptimalkan sejak dalam kandungan. Syaratnya, selama hamil harus dilakukan pengkayaan lingkungan dengan rangsangan musik dan nutrisi.

Menurut Dr.dr.HERMANTO TRI JOEWONO, SpOG (K) dalam seminar “Mengoptimalkan Kecerdasan Si Kecil Sejak Dalam Kandungan”, di RS Spesialis Husada Utama, Sabtu (17/11), Inteleqency Quotation (IQ) rata-rata berdasarkan faktor keturunan. Dengan merangsang musik dan memberikan nutrisi yang optimal, IQ bisa ditingkatkan.

Otak, ungkap HERMANTO, membutuhkan energi. Energi yang paling baik adalah suara. Suara itu bisa berasal dari suara ibu, suara musik maupun detak jantung.

Dari penelitian yang ada, bayi-bayi yang prematur diberi stimulus dengan musik MOZART dan ada yang tanpa stimulus. Hasilnya, bayi prematur dengan stimulus muzik MOZART lebih cepat pertambahan berat badannya dibandingkan yang tidak.

Jenis musik yang bisa meningkatkan jumlah sel-sel otak, kata HERMANTO, musik klasik karya MOZART. Dari 600 karya MOZART hanya 14 lagu saja yang bisa dipakai dengan frekuensi 5000-8000 Hz dimana dominasi nada mayor dan sedikit nada minor. Dengan frekunsi tersebut, intensitasnya tidak terlalu tinggi. Musik Mozart sangat sederhana tetapi memiliki nuansa luar biasa.

Apa yang dilakukan MOZART terhadap otak manusia ? BEETHOVEN dan MOZART dari satu jaman hanya beda lahir beberapa puluh tahun. Tetapi mengapa bisa berbeda dampaknya terhadap otak meski sama-sama klasik. Berikut cuplikan para ahli tentang rangsangan musik Mozart sebagai musik jenius, {clip*1}.

HERMANTO menyebut rangsangan karya MOZART bisa diberikan pada janin saat kehamilan 20 minggu. Karena pada usia 18 minggu, telinga janin terbentuk sempurna. Musik diputar selama 60 menit dengan menempelkan loudspeaker di perut ibu dengan suara pelan-pelan saja. Musik didengarkan setiap malam di kisaran pukul 20.00-23.00 WIB.

Bagaimana dengan musik yang lain seperti rock, dangdut maupun gamelan ? Berdasarkan penelitian, kata HERMANTO, apapun jenis musiknya bisa memberikan rangsangan pada otak. Tapi frekuensi dan imbasnya tidak akan sama pada otak.

Musik rock, menurut HERMANTO, memiliki frekunsi rata-rata di atas 20 ribu Hz dan intensitasnya sangat tinggi. Musik dangdut dan gamelan bisa memberikan stimulan pada penambahan jumlah sel otak tapi tidak seoptimal klasiknya MOZART.

Rangsangan musik terhadap penambahan jumlah sel otak sudah diujicobakan pada tanaman yang tumbuh dua kali lipat, serta pada hewan tikus dan gajah. Di barat sendiri, ada upaya mencerdaskan janin melalui kloning maupun genetic engineering tapi tidak bisa. Begitu pula dengan designing baby dari sperma orang-orang cerdas juga gagal menghasilkan bayi jenius.

Selain penambahan musik, pengkayaan lingkungan selama hamil bisa melalui pemberian nutrisi 4 sehat 5 sempurna plus DHA yang bisa diperoleh dari suplemen makanan, susu, ikan tengiri dan tongkol.

“Kombinasi DHA dan musik MOZART akan menghasilkan jumlah sel terbanyak. Sedangkan mitos selama hamil tidak boleh minum es, tidak boleh makan durian atau nanas, tidak ada literaturnya. Boleh saja asal tidak berlebihan atau tidak memiliki diabetes. Dan selama hamil, si ibu hendaknya selalu bahagia dengan kehamilannya, jangan stres,”pungkasnya. (tin)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Sabtu, 31 Mei 2025
26o
Kurs