
Sudah lebih setahun, lokasi SMPN 2 Porong terendam dalam lumpur panas Lapindo. Namun begitu, antusiasme siswa baru mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) seolah tak surut. Sampai Selasa (17/07) aktivitas MOS tetap berlangsung semarak.
“Senin (16/07) kemarin, MOS kita buka, dan alhamdulillah seluruh siswa hadir dan langsung mengikuti kegiatan. Meskipun acara berlangsung ditengah keprihatinan, tetapi semaraknya dan antusiasme siswa-siswa itu luar biasa,” terang Drs. H. KAYIS Mpd, Kepala Sekolah SMPN 2 Porong, Selasa (17/07).
Saat ini, untuk aktivitas belajar mengajar siswa SMPN 2 Porong terpaksa harus menumpang di lokasi SMPN 1 Porong. Karena siswa SMPN 1 masuk pagi, maka dengan terpaksa untuk SMPN 2 harus rela masuk siang. Pun halnya dengan aktivitas MOS siswa baru tahun ajaran 2007 ini, dilaksanakan siang hari.
Dari pagu yang ditetapkan sebanyak 240, tahun ini siswa baru SMPN 2 Porong total berjumlah 232 orang. Mereka seluruhnya mengikuti kegiatan MOS yang dijadwalkan bakal berakhir Rabu (18/07) besok. Beragam kegiatan digelar.
“Mulai dari pengenalan lingkungan sekolah sampai dengan pemantapan atau pembinaan mental. Yang terakhir ini yang paling penting, karena seperti kita ketahui bersama, anak-anak itu sebagian besar bahkan hampir seluruhnya adalah korban lumpur,” papar KAYIS saat dihubungi suarasurabaya.net.
Untuk itu, lanjut KAYIS pembinaan mental, seperti misalnya membuka wawasan tentang mencoba belajar terus ditengah kesibukan bencana, menjadi materi yang paling utama dari seluruh rangkaian kegiatan MOS kai ini.
“Karena memang dalam kenyataannya anak-anak ini, harus tetap bisa bertahan, belajar dengan baik, sekolah dengan lancar, ditengah ketidakjelasan kehidupannya. Ini sebenarnya memprihatinkan,” ujar KAYIS sambil menambahkan bahwa sampai hari kedua MOS, seluruh siswa masih bertahan dan tidak ada satupun yang mundur.(tok)