
Dalam rangka menyiapkan persaingan di era globalisasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STIKOM) membuka layanan Program International.
Selain mendapat gelar sarjana komputer mahasiswa STIKOM juga bisa mendapat gelar sarjana international dari Institute of Technology Australia (IOTA) yang disiapkan STIKOM untuk mahasiswa yang ingin mendapat gelar double degree.
Sebagai upaya sosialisasi program baru itu Kamis (3/5) ini jajaran akademika STIKOM melakukan pertemuan dengan Dr. WILLIAM CHUA Chairman of Mantissa Institute sebagai perwakilan dari IOTA di ruang rapat gedung biru lantai dua STIKOM. Dalam pertemuan tersebut Dr. CHUA panggilannya memperkenalkan bagaimana sistem perguruan tinggi yang berlangsung di IOTA.
Menurutnya sistem perguruan tinggi di IOTA lebih fleksibel mahasiswa tidak harus datang di perkuliahan tetapi bisa dilakukan ketika berada di rumah, mahasiswa tidak harus face to face tetapi juga bisa dilakukan secara on line.
“Misi Institut Teknologi Australia adalah memberikan kontribusi tehadap keadilan sosial melalui penyediaan kualitas pendidikan masyarakat. Dimana pendidikan di Australia dapat di akses oleh mahasiswa di seluruh dunia,” paparnya.
Sementara JUSAK IRAWAN PhD, kepala bagian Kendali Mutu STIKOM memaparkan ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki mahasiswa untuk mendapatkan gelar international tersebut. Diantaranya mahasiswa STIKOM harus menyelesaikan perkuliahan sampai dengan semester lima kemudian baru bisa mengambil perkuliahan di luar negeri, melakukan tes toefl bahasa inggris sebanyak 500 kata dan rata-rata IPK harus diatas 2,5. JUSAK menambahkan bahwa ini merupakan kesempatan yang bagus untuk masa depan mahasiswa.
“Mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri sekaligus mengupgrade kemampuan bahasa inggris dan tentunya mendapat double degree yang pertama Bachelor of Information Technology (BIT) dari IOTA dan Sarjana Komputer (S.Kom) dari STIKOM,” ungkap JUSAK melansir siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (04/05).
Teks foto:
1. Dr. WILLIAM CHUA didepan tim dari STIKOM Surabaya.
2. Dsikusi dan mencoba berbagi dengan pakar.
Foto: Dok Humas STIKOM Surabaya