
“Sampai hari ini kami terus melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut terhadap sampling makanan atau jajanan anak-anak yang banyak beredar di lingkungan sekolah-sekolah itu. Ini penting agar, jajanan anak-anak juga perlu diawasi”.
SUDIYANTO Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Kota Surabaya, mengatakan itu saat dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (10/08) terkait maraknya produk makanan dan jajanan di Surabaya ini yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Menurut SUDIYANTO, sampai Jumat (10/08) ini, pihaknya terus melakukan penelitian secara intensif terhadap sejumlah sampling jajanan anak-anak yang diambil dari sejumlah tempat di Kota Surabaya. Terutama dari beberapa lingkungan sekolah dikawasan Surabaya Utara, Timur dan Surabaya Barat.
“Penelitian tersebut sampai hari ini, terus dilakukan. Beberapa jenis makanan dan jajanan memang terus kita tambah sampling-nya. Kita harapkan dalam waktu dekat, penelitian menghasilkan data yang signifikan. Namun begitu kita juga terus melakukan pemantauan,” kata SUDIYANTO.
Puluhan jenis jajanan anak-anak yang biasa dijual disekitar lingkungan sekolah, diantaranya cireng, penthol, molen mini, tahu goreng isi, tempura goreng, dijadikan sampling karena jenis jajanan itulah yang banyak dijual dilingkungan sekolah.
Selain dianggap mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, jajanan tersebut diduga keras menggunakan bahan berbahaya dengan takaran berlebih. “Kita teliti terus,” pungkas SUDIYANTO Kepala BB POM Kota Surabaya.(tok)
Teks foto:
-SUDIYANTO Kepala BB POM Surabaya menunjukkan permen produk Cina yang diduga berformalin.
Foto: Dok. suarasurabaya.net