Angkasa Pura Wajib Penuhi Syarat Ini, Sebelum Bangun Jalan Penghubung

Sebelum membuka akses jalan penghubung terminal 1 (T1) dan 2 (T2) bandara Juanda, Surabaya, pihak Angkasa Pura harus memenuhi beberapa persyaratan yang diberikan oleh Otoritas Bandara Wilayah III. Satu diantaranya persyaratan evaluasi untuk membangun akses jalan penghubung.

”Lebar jalur yang ada saat ini hanya 7,5 meter. Idelanya lebar jalan akses penghubung itu dua kali lipat dari sekarang yang ada, paling tidak 16 meter lebarnya,” kata Mohammad Alwi Kepala Otoritas Bandara Wilayah III kepada wartawan, Kamis (6/11/2014).

Dia menambahkan, ketinggian pagar pembatas antara lapangan bandara dengan jalan akses penghubung juga harus harus ditambah, untuk meningkatkan faktor keamanan. “Untuk saat ini akses jalan yang ada bukan untuk umum melainkan kawasan terbatas. Sehingga hanya kendaraan tertentu yang bisa melintasi kawasan tersebut,” kata dia.

Pihak Angkasa Pura, kata Alwi, agar berkoordinasi dengan TNI AL selaku pemilik lahan sebelum membangun akses jalan penghubung. Jalur yang yang rencananya akan digunakan untuk akses penghubung, terdapat barang milik negara, sehingga harus mendapat izin dari pihak terkait.

“Disitu kan ada Barang Milik Negara, yaitu aset jalan itu milik Lanudal serta untuk penutupan sungai kecil juga harus berkoordinasi dengan Kementerian PU,” ujarnya.

Sementara itu, Trikora Harjo General Manager Angkasa Pura I cabang Juanda mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan otoritas bandara wilayah III agar bisa menggunakan jalan untuk kendaraan khusustetap bisa memberikan pelayanan, sambil menunggu pembangunan jalan yang memakan waktu delapan bulan.

“Nanti penumpang dari T1 yang akan ke T2 akan kita antar menggunakan bus khusus sambil menunggu pembangunan selesai,” kata dia.

Sekadar diketahui, pihak PT Angkasa Pura I cabang Juanda, Surabaya mengumpulkan semua pihak terkait untuk rapat koordinasi rencana pembukaan akses jalan tembus yang menghubungkan terminal 1 (T1) dan 2 (T2) Bandara Juanda Surabaya. (wak/rst)