Selasa, 28 Mei 2024

BPK RI Rilis 3 Film Pendek

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Foto: BPK.org

Tiga film pendek produksi tahun 2013, Kamis (9/10/2014) dirilis Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, dan dilakukan pemutaran khusus untuk sejumlah undangan mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kertas si Omas; Uang Rujak Emak dan Cerita kami, adalah 3 film pendek garapan sutradara muda berbakat Indonesia yang dikemas sedemikian rupa mewakili kasus-kasus yang mencuat di negeri ini, serta bersinggungan dengan layanan kepada masyarakat.

Kertas si Omas karya sutradara Ari Ibnu Hajar berkisah tentang pergulatan batin sosok Kahar yang bekerja di Dinas Tenaga Kerja. Pertarungan batin terjadi saat Jamilah calon TKI menawarkan segepok uang ratusan ribu kepadanya.

Berdasarkan surat keterangan medis rumah sakit, Jamilah tidak layak pergi keluar negeri menjadi TKI. Dengan dalih menjadi tulang punggung keluarga, Jamilah menyerahkan uang jutaan rupiah agar diloloskan Kahar jadi TKI diluar negeri.

Seorang kolega kerja Kahar; yang dimainkan Happy Salma, mengingatkan bahwa meloloskan calon TKI yang sakit untuk bekerja keluar negeri jika kemudian akhirnya mati, bakal menjadi kenangan yang tidak terlupakan seumur hidup. Kahar pun luluh dan tidak jadi meloloskan Jamilah.

Sementara itu, sulitnya masyarakat mendapat informasi keberangkatan haji, dan akhirnya memunculkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab berdalih membantu kemudahan masuk daftar tunggu haji, ditampilkan dalam Uang Rujak Emak menampilkan artis Ida Leman sebagai Emak penjual Rujak.

Di film pendek ke 3, penyelewengan Dana BOS oleh kepala sekolah yang berdampak minimnya prasarana sekolah seperti buku pelajaran yang seharusnya diberikan secara cuma-cuma kepada para siswa menjelang ujian nasional ditampilkan dalam lakon Cerita Kami garapan sutradara Chairunnisa.

Wahyu Priyono kepala bagian publikasi dan layanan informasi BPK RI menyampaikan bahwa dengan film pendek yang dibuat berdasarkan laporan hasil pemeriksaan sejumlah kasus yang ditangani BPK RI tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran terkait dengan persoalan-persoalan laporan pertanggungjawaban keuangan.

“Harapan kami demikian. Semoga masyarakat memiliki gambaran jelas terkait transparansi laporan-laporan keuangan, yang berhubungan dengan layanan kepada masyarakat,” terang Wahyu Priyono pada suarasurabaya.net, Kamis (9/10/2014).(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Selasa, 28 Mei 2024
29o
Kurs