Ika Arianti Putri (17) siswa SMAN 6 Surabaya yang meninggal setelah tertimpa pohon di Parkiran Plaza Surabaya, Selasa (9/12/2014), sebelumnya sudah meminta izin kepada guru les-nya untuk tidak mengikuti les untuk waktu yang cukup lama.
Etty Guru Seni Budaya dan Wakasen Kurikulum SMA Negeri 6 Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Selasa (9/12/2014), mengatakan, sebelumnya guru les korban memberitahunya bahwa korban telah meminta izin lewat BlackBerry Messenger (BBM) untuk tidak mengikuti les dalam waktu yang cukup lama.
“Ika sempat BBM pak Rofiq guru lesnya di Neutron, minta izin mungkin tidak les agak lama karena liburan panjang, makanya Pak Rofik (guru LBB Neutron–Red) langsung mengabari saya. Namun selang beberapa waktu, beliau mengabari saya kalau korban mengalami musibah tersebut,” kata Etty.
Etty menambahkan, rencananya korban pada hari Kamis (11/12/2014) mendatang, akan didata sebagai peserta Ujian Nasional 2015.
“Tadi kami sudah melakukan pendataan lengkap, termasuk data Ika. Dan siap untuk diverifikasi pada tanggal 11 nanti di SMAN 1 Surabaya,” ujarnya.
Guru Seni Budaya SMA 6 Surabaya tersebut juga mengatakan, tidak memperbolehkan siswanya untuk membawa motor ke sekolah.
“Kami memang tidak memperbolehkan siswa yang belum memiliki SIM membawa kendaran ke sekolah. Maka dari itu, siswa termasuk korban parkir di parkiran Plaza Surabaya,” kata Wakasek Kurikulum tersebut.
Sekadar diketahui, Ika Arianti Putri siswa SMA 6 Surabaya yang tinggal di Jalan Kalijudan 8-C No 30 RT 3 RW 3, Mulyorejo, Surabaya, meninggal dunia akibat tertimpa pohon bambu di parkiran Plaza Surabaya, Selasa (9/12/2014) sore, saat hujan deras dan angin puting beliung melanda Kota Surabaya. (nif/ipg)
Teks Foto:
– Pohon bambu di parkir timur Plaza Surabaya yang menimpa Ika Arianti Putri hingga meninggal dunia.
Foto: Trendy Djunianta via e100
NOW ON AIR SSFM 100
