Hasanul Faruq Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 12 Surabaya, Kamis (24/4/2014) siang memenuhi panggilan penyidik Polrestabes Surabaya.
Dia datang untuk diperiksa terkait peredaran kunci jawaban unjian
nasional (UN) yang ditemukan pihak kepolisian beberapa waktu di SMA Negeri 12 Surabaya.
Kepsek SMA N 12 dipemeriksaan di Sub Unit Vice Control (VC) Unit Kejahatan Umum (Jatanum) Polrestabes Surabaya selama satu jam.
“Saya diperiksa Tidak lama kok, sekitar satu jam. Pertanyaannya seputar pengawasan saat Unas, tidak ada hal yang baru,” kata Hasan saat dikonfirmasi, Kamis (24/4/2014).
Hasan menambahkan, penyidik memberikan pertanyaan mengenai kunci jawaban UN yang beredar. Dia juga ditanya apakah mengetahui adanya kunci jawaban tersebut.
“Saya ditanya apakah sebelumnya saya tahu jika siswa saya memakai kunci jawaban. Ya saya jawab tidak tahu, karena saya baru tahu ketika polisi datang ke sekolah saya,” ujarnya.
Dia juga menceritakan saat hari terakhir pelaksanaan UN, polisi mendatangi sekolahnya dan mengatakan jika ada siswa yang diketahui membawa kunci jawaban. “Sebelum dilaksanakan UN, tiba-tiba ada polisi datang ke sekolah saya. Saya justru tahunya dari polisi kalau ada siswa saya yang membawa kunci jawaban,” jelas Hasan.
Kehadirannya ke Polrestabes Surabaya justru berharap, ada informasi perkembangan yang signifikan terkait kasus ini. Dia berharap agar polisi bisa mengungkap siapa yang memberikan kunci jawaban pada siswanya.
“Saya datang ke Polrestabes ingin tahu apakah ada perkembangan, ternyata tidak ada informasi yang signifikan. Saya harap agar polisi bisa mengungkap kasus ini,” kata dia.
Kepala sekolah itu justru kuatir akan nasib siswa kelas XI dan X jika kasus ini tidak segera terungkap. “Kalau tidak bisa terungkap, saya khawatir mereka akan meracuni siswa kelas XI dan X. Tidak menutup kemungkinan ini juga akan dialami oleh adik kelasnya,” ujarnya. (wak/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
