Pemimpin yang tidak adil akan dipertanggungjawabkan sampai akhirat. Demikian satu diantara isi khutbah shalat Idul Adha, yang disampaikan Jimly Asshiddiqie Ketua Badan Pembina Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar.
Dalam Khutbah shalat Ied di Masjid Agung Al Azhar, Jimly mengangkat tema ‘Pemimpin Yang Berkeadilan’.
“Jika pemimpin tidak adil dan tidak mampu membangun keadilan, pemimpin yang demikian akan dituntut pertangggungjawabannya kelak di akhirat,” tegas Jimly dalam khutbah shalat Idul Adha, Sabtu (4/10/2014).
Untuk itu, kata Jimly, diperlukan pemimpin-pemimpin yang memegang komitmennya untuk membangun dan menegakkan keadilan, bukan hanya bersikap adil secara pribadi, tetapi harus pula benar-benar mampu menata dan mengembangkan sistem yang berorientasi keadilan dan sekaligus tegas memastikan bahwa sistem aturan yang berkeadilan itu berjalan dan tegak dengan setegak-tegaknya.
Kata Jimly, itulah pemimpin yang disebut dalam hadits nabi sebagai “Imamun ‘Adilun” yang dijamin masuk surga.
Jimly mengajak semua rakyat Indonesia saling menghormati pilihan masing-masing, karena Pilpres telah selesai. Yang terpilih sebaiknya diterima dan didukung dengan ikhlas sesuai kesepakatan bersama. Jangan terbenam dalam kecewa, dan larut dalam perasaan senang.
Sementara, dalam Idul Adha ini, Masjid Agung Al Azhar menyembelih 55 ekor sapi dan 786 kambing. Tetapi hewan kurban itu juga disalurkan di seluruh wilayah di Indonesia, sehingga kurban itu merata. (faz/ipg)