Pemkot Surabaya Akui Kecolongan Soal Teroris Kedung Cowek

Pemkot Surabaya mengaku kecolongan dengan ditangkapnya dua terduga teroris di Tanah Merah, Kedung Cowek, Surabaya, Senin (20/1/2014) malam.

Soemarno Kepala Bakesbang Linmas Pemkot Surabaya mengatakan, untuk pengamanan di semua wilayah, sebenarnya sudah diinstruksikan walikota dan diserahkan pada masing-masing wilayah.

“Untuk itu, walikota juga minta pengamanan kewilayahan dilakukan di antaranya pam swakarsa, patroli, dan pantauan langsung di lokasi kewilayahan masing-masing,” ujar Soemarno, Selasa (21/1/2014).

Kalau sampai ada teroris yang masuk ke Surabaya, Soemarno mengatakan, itu bukti kalau pengamanan kewilyahan harus terus ditingkatkan, agar rasa aman dan nyaman dapat tercipta di Surabaya.

”Dengan tertangkapnya teroris di Surabaya, dalam waktu dekat Pemkot Surabaya juga akan mengumpulkan lurah, camat, SKPD dan semua pihak yang berkepentingan, untuk menyatukan emosi agar keamanan di Surabaya bisa ditingkatkan,” jelas Soemarno.

Sementara untuk mengantisipasi masuknya teroris dan bentuk kejahatan lain ke Surabaya, pemkot akan terus melakukan sosialisasi.

“Sosialisasi itu sudah dilakukan terus menerus, baik sebelum dan sesudah adanya kejadian tertangkapnya dua teroris di Kawasan Kedung Cowek,” ungkap Soemarno.

Upaya yang dilakukan pemkot itu, diharapkan dapat membantu menciptakan rasa aman dan nyaman untuk semua warga yang tinggal di Surabaya.

Sebelumnya dilaporkan, dua terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 di Kawasan Kedung Cowek, Senin malam. Dua teroris yang ditangkap itu Isnaini Ramdhoni dan Abdul Majid. (tas/ipg)

Teks Foto :
1. Lokasi penggerebekan terduga teroris di Kedung Cowek, Surabaya. 2. Soemarno Kepala Bakesbang Linmas Pemkot Surabaya.
Foto : Dok. dan Teguh suarasurabaya.net