Minggu, 19 Mei 2024

Pengusaha SPBU Jalan Tol Kurangi Karyawan

Laporan oleh Desy Kurnia
Bagikan
Ilustrasi

Pengusaha SPBU di jalan tol akan mengurangi jumlah karyawannya setelah BPH Migas melarang penjualan BBM bersubsidi di SPBU jalan tol. Ping Astono pengusaha SPBU di jalan tol Surabaya-Gempol pada Radio Suara Surabaya, Jumat (1/8/2014) mengatakan saat ini di SPBU-nya ada sekitar 40-an karyawan. Berapa jumlah yang akan dia PHK menyusul kebijakan BPH Migas tersebut, Ping masih belum bisa menyebutnya.

Menurut dia, dengan tidak adanya penjualan BBM bersubsidi, maka sejumlah nozzle di SPBU miliknya akan tidak efektif. Ini berdampak pada investasi dan jalannya usaha yang dia jalankan. “Pompa bensinnya akan saya jadikan monumen saja,” kata dia menyindir.

Ping Astono mengkritik kebijakan BPH Migas yang menurutnya janggal. “Menurut saya tidak efektif. Kalau dilarang beli BBM di jalan tol, kan orang bisa beli BBM di luar jalan tol,” kata dia.

Pun dengan kebijakan jam jual Solar bersubsidi yang dipatok jam 06.00 sampai dengan 18.00 yang menurutnya juga janggal. “Beli saja di luar jam itu, memangnya tidak bisa,” katanya.

Cara paling efektif untuk menangani masalah BBM bersubsidi ini, menurut Ping Astonok, adalah menaikkan harganya.

Bagaimana asosiasi pengusaha SPBU (Hiswana Migas) menyikapi kebijakan BPH Migas ini, Ping Astono mengatakan masih belum ada sikap resmi. “Mungkin senin nanti kita sudah bisa bersikap,” kata dia.(edy)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
30o
Kurs