Kegiatan arung jeram atau rafting di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (28/2/2014) sore membawa korban. Satu orang tewas, dan tiga lainnya masih dalam pencarian.
Didik Sulistiyo reporter Tidak Sakti Batu pada suarasurabaya.net, melaporkan, awalnya warga dikejutkan dengan penemuan mayat laki-laki di Sungai Brantas yang mengalir deras di bawah Jembatan Pendem, Batu. Mayat laki-laki ini ternyata bernama Komar salah satu penumpang perahu karet rafting yang hanyut.
Sementara itu tidak jauh dari lokasi kejadian warga juga menemukan wanita yang berpelampung, berhasil menyelamatkan diri. Dia bernama Rani. Rani warga Garut mengaku bersama 17 rekannya yang datang dari Jakarta, pada Jumat pagi ingin menjajal arung jeram.
AKP Adi Sunarto Kasatreskrim Polres Batu ditemui di RS Polisi Hasta Brata mengaku masih terus menggali informasi dari korban selamat dan pihak yang menyelenggarakan wisata rafting tersebut untuk mengetahui penyebab pastinya peristiwa ini.
Sekadar diketahui, rombongan rafting ini ada 18 orang dengan menaiki 5 perahu karet. Saat kejadian, Kota Batu sedang diguyur hujan sangat deras dan disertai petir. Tiga perahu berhasil menyelamatkan diri, tapi nahas 2 perahu terbalik dan hanyut.
Sampai malam ini beberapa operator rafting lainnya yang mendengar informasi ini, langsung menerjunkan rescue-nya bersamaan dengan BPBD Kota Batu berusaha melakukan pencarian korban yang hanyut.
Wawan salah satu operator rafting menjelaskan, wisata olah raga rafting harus memegang SOP (Standard Operating Procedures) dari Federasi Arung Jeram Indonesia. Apabila ada tanda-tanda banjir, mestinya tidak boleh turun ke sungai. Tapi dia sendiri belum tahu mengapa tim yang nahas ini tetap melakukan kegiatan rafting tersebut.(ipg)
Teks Foto:
1. Di Sungai Brantas yang mengalir deras di bawah Jembatan Pendem ini ditemukan satu korban rafting tewas.
2. Rani korban selamat yang dirawat di RS Polisi Hasta Brata.
Foto: Didik Sulistiyo Tidar Sakti Batu
NOW ON AIR SSFM 100
