Mochtar Kepala SMPN 1 Surabaya kepada suarasurabaya.net membenarkan bawa penipuan dengan modus pemberitahuan siswa mengalami kecelakaan melalui short message service (SMS), kemudian berbuntut permintaan transfer dana sudah terjadi di sekolahnya.
“Beberapa waktu yang lalu, ada orang tua siswa yang datang menceritakan itu. Tentunya kami langsung melakukan antisipasi. Puteranya kecelakaan dan dioperasi di RSU dr. Soetomo, padahal puteranya sedang belajar di sekolah,” terang Mochtar.
Selang beberapa minggu kemudian, orang tua siswa lainnya juga menyampaikan SMS serupa yang menyatakan bahwa satu di antara siswa mengalami kecelakaan di sekolah dan dioperasi di rumah sakit.
“Lebih dari 10 orang tua siswa melaporkan penipuan modus SMS siswa mengalami kecelakaan itu. Penipuan itu. Dan kami langsung gelar rapat untuk mengantisipasi hal itu,” tegas Mochtar.
Solichin SAg, MSi, Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya menceritakan hal yang tidak jauh berbeda terkait beredarnya SMS palsu kepada orang tua siswa berbuntut permintaan transfer dana jutaan rupiah itu.
“Waktu itu orang tua siswa menanyakan puterinya yang katanya sedang menjalani operasi akibat kecelakaan di sekolah dan butuh dana 5 juta untuk operasi. Kabar itu dari SMS di HP. Kami langsung sampaikan bahwa puterinya sehat walafiat,” papar Solichin.
Dari laporan para orang tua siswa tersebut, kata Solichin, pihaknya langsung bersikap, dengan mengundang orang tua siswa ke sekolah. “Kami antisipasi. Orang tua siswa kami undang ke sekolah untuk membahas itu,” ujar Solichin.
Sementara itu, dibenarkan Muntiani Kepala SMAN 14 Surabaya, bahwa modus penipuan melalui SMS yang mengabarkan siswa mengalami kecelakaan juga terjadi di sekolahnya.
“Laporan dari orang tua siswa, langsung kami sikapi. Sepertinya lebih dari 5 orang tua siswa yang melaporan penipuan dengan menggunakan SMS yang kemudian minta transfer dana itu,” tegas Muntiani saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Senin (10/3/2014).(tok/ipg)
Teks Foto:
– Ilustrasi
NOW ON AIR SSFM 100
