Rabu, 12 November 2025

Warga Kelud Menata Hidup Baru

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Sehari setelah status siaga, warga di sekitar lereng Gunung Kelud mulai mencoba beraktifitas seperti semula. Sebagian besar masih fokus memperbaiki rumah, tapi tak sedikit yang mencoba untuk mencari nafkah dengan berjualan.

Di Dusun Mulyorejo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar misalnya, warga dalam skala besar-besaran sudah mulai kembali ke rumah sejak hari Rabu (19/2/2014), tapi pantauan suarasurabaya.net, aktifitas perekonomian mereka baru tampak pada Jumat (21/2/2014).

Beruntung, saat ini sedang musim durian sehingga mayoritas warga yang memiliki pohon durian langsung memanen dan menjualnya di emperan rumah. Bagi para ibu-ibu mereka berjualan durian, sedangkan kaum lelaki masih fokus naik genting untuk memperbaiki rumah.

“Alahmdulillah saya punya lima pohon, pagi tadi sebagian saya panen untuk dijual,” kata Suprihatin, 57 tahun, warga RT 28/RW 08, Mulyorejo. Selain menjual durian, Suprihatin juga menjual apukat, cabai, serta mentimun yang seluruhnya merupakan hasil dari kebun belakang rumah yang tak parah tersapu material vulkanik.

Desa Sugihwaras, merupakan desa terakhir menuju lokasi wisata gunung kelud sehingga meskipun hanya berjualan di depan rumah, tapi sejak pagi tadi banyak pengunjung yang naik hingga ke Sugihwaras untuk sekedar melihat kondisi daerah itu.

Banyaknya wisatawan dadakan inilah yang menjadikan perekonomian warga sekitar Sugihwaras saat ini sudah mulai bergeliat kembali.

Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan Sutikno, yang masih tetangga dari Suprihatin. Setelah sepekan tidak berjualan, Sutikno juga mulai berjualan bakso di area parkir lokasi wisata Gunung Kelud.

Sementara itu, hingga saat ini dari 123 titik pengungsian di Kediri, seluruhnya sudah dimobilisasi untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Pemulangan dilakukan setelah PVMBG pada Kamis kemarin menurunkan status Gunung Kelud dari Awas menuju Siaga.

Meski pulang, tapi warga tetap dilarang beraktifitas di radius 5 KM dari puncak Kelud. Beruntung, di radius ini memang tak ada perkampungan warga. (fik/rst)

Teks Foto :
-Suprihatin, 57 tahun, warga RT 28/RW 08, Mulyorejo menjual durian di depan rumahnya.
Foto : Taufik suarasurabaya.net

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
24o
Kurs