
Aksi turun ke jalan berbagai elemen mahasiswa di depan Istana Merdeka, Rabu (20/5/2015) berakhir tanpa kekerasan meski awalnya sempat diwarnai keributan ketika pengunjuk rasa membakar ban bekas di depan Istana Merdeka.
Beberapa mahasiswa mencoba menghalangi ketika melihat polisi berusaha memadamkannya. Ketika suasana mulai kondusif, insiden pecah lagi. Beberapa mahasiswa mencoba membongkar pagar kawat di depan Istana Merdeka.
Tapi polisi berhasil mempertahankan meskipun terjadi tarik-menarik antara polisi dan pengunjuk rasa.
Polisi juga sempat mengkhawatirkan terjadi bentrokan antar pengunjuk rasa yang memiliki agenda lain.
Ada kelompok pengunjuk rasa yang pasang badan untuk Jokowi-JK dengan membeberkan capaian kabinet Jokowi. Sedangkan elemen lain dengan jumlah yang lebih banyak mengecam Jokowi.
Bahkan mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) mendesak Jokowi untuk meletakkan jabatan. Alasannya, di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi, biaya hidup mahal dan ada upaya mematikan demokrasi dengan memecah belah parpol di luar koalisi pendukung Jokowi.
Menanggapi tuntutan mahasiswa itu, Jokowi mengatakan sah-sah saja namanya juga pendapat, bisa beda-beda. Ada yang puas dan ada yang tidak.
Presiden menyerukan Menterinya agar menjawab tuntutan mahasiswa itu dengan kerja keras dan melarang Menterinya berpolemik di media.”Kerja..kerja…kerja,” kata Jokowi. (jos/dwi/rst)