Beberapa Peserta Pawai Dilarang Masuk Balai Kota

Peserta parade budaya dan pawai bunga beberapa diantaranya tidak dibolehkan masuk ke Balai Kota, Minggu (3/5/2015). Mereka adalah peserta yang mengendarai kendaraan selain mobil, serta mereka yang mengendarai mobil tapi tidak dihias.

Dari pantauan suarasurabaya.net, tadi ketika rombongan pawai mobil hias parade budaya dan bunga 2015 berangkat dari Tugu Pahlawan, ada sebuah pick up dari kelompok persatuan agama hindu dengan kostum khas India.

Panitia menegur mereka agar tidak ikut memasuki balai kota. Ini karena mobil pick-up itu tidak dihias.

Mobil pick-up ini memuat penumpang yang sempat membagi-bagikan buah manggis kepada pengunjung di Tugu Pahlawan.

Selain itu, ada beberapa peserta rombongan pawai bunga Pemkot Surabaya yang juga tidak diperbolehkan memasuki balai kota. Mereka ini anggota Himpunan Paguyuban Reog dan Jaranan Surabaya yang mengendarai motor.

Beberapa dari rombongan yang mengendarai enam sepeda motor berada di barisan paling belakang pawai bunga Pemkot diminta untuk mengambil jalur lain selain yang menuju ke Balai Kota.

Bukhori, salah seorang anggota paguyuban yang kini sudah ada di Taman Bungkul mengatakan dia menuruti teguran panitia.

Saat pawai mobil hias sampai di Jalan Pahlawan depan Siola dan meneruskan perjalanan ke Jalan Pemuda, Taman Surya, Bukhori mengambil jalan ke arah Embong Malang hingga tiba di Taman Bungkul.

“Pelarangan ini memang mendadak disampaikan pada saat acara tadi pagi,” terang dia.

Padahal, dia sudah menghias motor vespanya agar tampil unik dan identik dengan jaranan.

Sementara itu, saat ini pengunjung taman bungkul masih menunggu pawai bunga pada parade budaya dan bunga surabaya.

Jumlah pengunjung yang menunggu, baik di pedestrian maupun di pembatas dua jalur Jalan Raya Darmo terpantau semakin bertambah.

Jalur dua arah ini sampai berita ini dituyrunkan masih bisa dilalui kendaraan. Tapi sudah ada beberapa petugas satgas pematusan dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Jawa Timur yang menjaga penonton agar tidak terlalu ke tengah jalan. (den/dop)