Selasa, 28 Mei 2024

Cara Warga Keturunan Arab Surabaya Meneguhkan Nasionalisme

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Suasana bazar rakyat dalam peringatan Sumpah Pemuda yang digelar keturunan Arab di kawasan Ampel Surabaya, Minggu (1/11/2015). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Warga keturunan Arab yang ada di kawasan Ampel Surabaya, memperingati Hari Sumpah Pemuda, Minggu (1/11/2015). Mereka memperingatinya dengan menggelar diskusi dan bazar rakyat di kawasan Jl. Sasak Ampel Surabaya hingga pukul 21.00 WIB.

Nabil Abdullah Karim penggagas kegiatan ini mengatakan, peringatan sumpah pemuda ini ditujukan untuk mengingat kembali, kontribusi warga keturunan Arab dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Karena selama ini jarang ada yang memunculkan kontribusi masyarakat keturunan Arab, bagi perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan,” ujarnya di lokasi.

Nabil yang juga penulis sejarah perjuangan keturun Arab ini menjelaskan, keturunan Arab pernah mendeklarasikan Sumpah Pemuda khusus keturunan Arab yang dilakukan di Semarang Jawa Tengah, pada tanggal 4 Oktober 1934 silam.

“Deklarasi ini diinisiasi oleh AR Baswedan (kakek Anis Baswedan, red). Saat itu AR Baswedan mengumpulkan masyarakat keturunan Arab di semarang untuk menumbuhkan rasa nasionalisme,” katanya.

Nabil menilai, saat ini warga keturunan Arab, sudah bukan saatnya untuk berlaku ekslusif tentang mempertahankan NKRI. Karena dalam salah satu butir isi deklarasi itu, menyebutkan jika warga keturunan Arab harus meyakini bahwa Indonesia adalah tanah air mereka.

“Rencananya, kegiatan semacam ini akan diadakan setiap tahun di Ampel Surabaya. Karena acara ini levelnya sudah nasional, makanya menjadi momen penting,” katanya.

Selain menggelar bazar rakyat yang menyajikan aneka kuliner khas Timur Tengah, peringatan Sumpah Pemuda ini juga diisi dengan orasi sejumlah tokoh. Salah satunya adalah Bambang Sulastomo putra Bung Tomo. Tidak hanya itu, pada paginya juga digelar diskusi sejarah perjuangan keturunan Arab.

Bambang Sulastomo mengatakan, warga keturunan Arab merupakan aset penting bagi bangsa Indonesia. Karena banyak habib dan syaikh kala itu, yang bergabung dengan laskar rakyat untuk ikut mengusir penjajah.

“Jadi, perjuangan para keturunan Arab di Indonesia tidak diragukan lagi,” katanya. (din/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Selasa, 28 Mei 2024
26o
Kurs