Dagongan dan Tarik Tambang akan Meriahkan Surabaya Urban Culture

Permainan tradisional atau dolanan jaman dulu (jadul) Dagongan dan Tarik Tambang adalah permainan yang dilakukan secara berkelompok dengan prinsip yang sama, yaitu kerjasama tim untuk memenangkan pertandingan.

Perbedaannya terletak pada teknis permainan saja. Bila tarik tambang menggunakan tali tambang untuk saling tarik menarik dalam memenangkan pertandingan, Dagongan menggunakan bambu untuk saling dorong demi memenangkan pertandingan.

Suparman Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Jawa Timur mengatakan kedua permainan ini filosofinya adalah kerjasama.

“Semua tentang kerjasama dan butuh kekompakan. Secara filosofis, dalam permainan ini ada disiplin, strategi, sedangkan dalam hal olahraga, permainan ini butuh tenaga yang kuat dari otot-otot,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya beberapa waktu lalu.

Dengan kerjasama dan kekompakan, kata Suparman, meski para pemain dalam tim bertubuh kecil bisa tetap memenangkan pertandingan.

“Tidak kompak, kalah menarik atau mendorong. Karena seperti panco, ada strategi penerapan tenaga, pada tarikan pertama, tarikan kedua dan seterusnya,” katanya.

Kedua permainan yang masih sering ditemui dalam perlombaan peringatan hari kemerdekaan ini seringkali dimainkan oleh laki-laki. Tapi tidak jarang juga dimainkan oleh perempuan, atau campuran.

Dagongan dan tarik tambang adalah dua dari sekian banyak permainan yang akan diangkat sebagai tema Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) 2015, Minggu (7/6/2015).

Masyarakat Surabaya dapat memainkan dua permainan ini bersama keluarga atau teman, melawan tim lain yang datang ke SUCF 2015 nanti.

Helatan persembahan Suara Surabaya Media bersama Pemkot Surabaya, dan Polrestabes Surabaya ini akan digelar di sepanjang Jalan Tunjungan pada 7 Juni 2015.

Even ini diadakan masih dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-722, sekaligus peringatan Ulang Tahun Suara Surabaya Media yang ke-32. (den)