Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, Selasa (14/7/2015) pagi memberangkatkan ribuan pemudik dari Stasiun Pasar Senen.
Ribuan pemudik ini dibagi menjadi dua gelombang masing-masing pagi sebanyak 608 pemudik ke tujuan stasiun Tawang Semarang dan 608 pemudik pada siang ini dengan tujuan ke stasiun Jebres Solo.
Sebelum memberangkatkan kereta api Menoreh, Ganjar menyempatkan diri berbincang-bincang dengan penumpang di dalam kereta. Di sela-sela perbincangan di dalam kereta, tiba-tiba Ganjar mendapat laporan anak buahnya kalau ada pemudik tidak bisa masuk karena KTP nya hilang.
Ganjar pun bergegas turun dan berkoordinasi dengan pemimpin rombongan pemudik dan petugas KAI dari stasiun pasar senen. Awalnya petugas sempat bersikukuh yang tidak ber KTP tetap tidak boleh naik. Tetapi setelah dijelaskan kalau KTP yang hilang itu sudah diganti dengan surat resmi keterangan kehilangan, akhirnya diijinkan masuk.
“Kami dari propinsi Jateng ini, jauh hari sudah membeli tiket untuk memborong bangku, sedang pemudiknya tinggal menyertakan kartu identitas. Yang KTP nya hilang harus menyertakaan surat keterangan hilang, kalau ketahuan KTP nya palsu atau identitasnya lainnya juga palsu, kami minta petugas untuk menurunkan di tengah jalan. Yang jelas, kita membeli borongan, ini tidak bisa disamakan dengan membeli eceran. Saya sudah komunikasi dengan dirut KAI, akhirnya diijinkan” ujar Ganjar di stasiun pasar Senen, Jakarta, Selasa (14/7/2015)
Dia mengatakan, program mudik gratis ini khusus untuk warga Jawa Tengah yang tidak mampu, dan betul-betul warga Jawa Tengah. Program mudik gratis dengan kereta api ini merupakan program pertama kali dari propinsi Jateng bersama bank Jateng.
Sedang untuk mudik dengan bus, sudah berjalan selama 7 kali lebaran. Mudik gratis dengan bus untuk tahun ini memulangkan 9750 pemudik.(faz/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
