German Cinema akan Sajikan Film Bermutu dan Gratis

Festival film German Cinema kembali ke layar bioskop Indonesia. Film-film yang dipilih tahun ini adalah produksi Jerman terbaru yang telah mendapatkan pengakuan dan memenangi berbagai penghargaan internasional.

German Cinema dibuka 11 September 2015 di Epicentrum XXI Jakarta dengan film Im Labyrinth des Schweigens (Labyrinth of Lies) yang disutradarai Giulio Ricciarelli.

Tayang perdana di Toronto International Film Festival, film ini berlatar belakang Jerman 1950an dan menceritakan tentang seorang jaksa muda yang mulai membuka dan menyelidiki pembunuhan massal yang terjadi pada masa Nazi.

Jaksa muda ini mengangkat kasus-kasus yang sebelumnya tidak disadari atau diakui oleh publik yang ternyata melibatkan banyak tokoh masyarakat di Jerman.

Film lain yang juga akan diputar Das Salz der Erde (The Salt of the Earth) yang disutradarai Wim Wenders dan Juliano Ribeiro Salgado. Film lainnya, Fack Ju Gohte (Suck me Shakespeer) yang memecahkan rekor penjualan tiket perfilman Jerman.

Sebuah komedi tentang seorang pelaku kriminal yang dipaksa menjadi seorang guru, Als wir traumten (As We Were Dreaming) adalah film terbaru sutradara Andreas Dresen, yang terkenal dengan karakter realistisnya.

Film-film menarik ini diharapkan memberikan inspirasi penonton film di Indonesia dan meningkatkan ketertarikan pada film-film Jerman. Karena film-film Jerman kontemporer terus berubah dan menawarkan pandangan baru, mulai dari isu keluarga dan cinta hingga pemahaman mengenai agama dan sejarah.

Seluruh film dapat dinikmati khalayak luas dengan teks bahasa Inggris. Pemutaran film diadakan di tujuh kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, Denpasar dan Medan.

Di Kota Surabaya pemutaran film dimulai 18 September – 20 September 2015 di XXI SUTOS Surabaya. Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Pertunjukan setiap hari dimulai pada pukul 17.00 wib.(tok/dop)