Rabu, 2 Juli 2025

ITS Ubah FTK Jadi Fakultas Teknologi Kemaritiman

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Rapat kerja pimpinan (Rakerpim) Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sepakat mengubah FTK menjadi Fakultas Teknologi Kemaritiman.

“Rakerpim FTK yang berakhir pada Sabtu (19/12/2015) sore menyepakati perubahan nama fakultas menjadi Fakultas Teknologi Kemaritiman,” kata Prof Daniel M. Rosyid PhD M.RINA Dekan FTK ITS di Surabaya, Minggu (20/12/2015).

Menurut dia, perubahan itu dilatarbelakangi lansekap lingkungan stratejik dalam beberapa tahun terakhir, baik visi maritim Pemerintah saat ini, kepeloporan FTK selama 32 tahun terakhir, dan keunikan/keunggulan ITS yakni kemaritiman, energi (alternatif), arsitektur (permukiman), dan robotika.

“Opsi Teknologi Kemaritiman dipandang lebih cocok daripada Teknologi Kelautan, apalagi teknologi Kepulauan. Di beberapa universitas telah berdiri beberapa FTKelautan, namun fokusnya lebih ke perikanan. FTK ITS tidak fokus pada perikanan,” katanya seperti dilansir Antara.

Sekalipun singkatannya tetap FTK, namun kepanjangannya berubah menjadi Fakultas Teknologi Kemaritiman. “Keputusan ini akan didialogkan dengan para pemangku kepentingan FTK,” katanya.

Sementara itu, ITS juga mencatat prestasi dalam Keterbukaan Informasi 2015 yang diberikan Komisi Informasi Pusat (KIP) RI di Istana Negara pada 15 Desember 2015 yakni ITS meraih peringkat kelima dalam KIP untuk kategori universitas.

“Mungkin karena ITS saat ini sudah meluncurkan 52 aplikasi untuk melayani informasi publik, sehingga ITS mendapatkan poin 45,560 untuk skala penilaian 0-100,” kata Dr Dra Agnes Tuti Rumiati MSc Sekretaris ITS.

Pakar statistik ITS itu menjelaskan ITS berada di bawah Universitas Indonesia (UI) pada peringkat empat. Lalu ada Universitas Padjajaran (Unpad) pada peringkat tiga dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada peringkat dua. Peringkat satu diduduki oleh Universitas Brawijaya Malang.

Anugerah KIP 2015 itu sudah kali kelima dilaksanakan oleh KIP RI yang mengacu pada Undang Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, termasuk untuk badan publik seperti ITS.

Mantan Staf Khusus Mendikbud Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan itu mengatakan terdapat empat indikator penilaian untuk menentukan pemeringkatan ini.

Empat indikator itu adalah mengumumkan informasi publik, menyediakan informasi publik, pelayanan informasi publik, serta pengelolaan dan pendokumentasian informasi publik.

Menurut Agnes Tuti, mendapatkan peringkat lima keterbukaan informasi ini merupakan salah satu peningkatan kinerja stakeholder ITS, karena tidak semua perguruan tinggi berkenan untuk mengikuti penyelenggaraan kegiatan ini.

“Ada dua kemungkinan mengapa ITS ditempatkan di posisi lima. Yang pertama, memang ada hal yang belum dilakukan ITS terkait keterbukaan informasi, dan yang kedua, ITS sudah melakukannya, namun pihak penilai tidak melihatnya,” katanya.

Oleh karena itu, pihak ITS berencana menemui panitia KIP untuk meminta langsung catatan kekurangan ITS agar tahun depan bisa lebih baik. “Tahun depan ITS punya target peringkat satu, minimal kita harus masuk tiga besar,” katanya.(ant/iss)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 2 Juli 2025
30o
Kurs