Jumat, 26 April 2024

Inilah Kronologi Ledakan Elpiji Yang Menewaskan Satu Orang Anak

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Barang bukti yang ditemukan polisi di lokasi ledakan gas elpiji di jalan Bulak Banteng yakni tas milik korban yang meninggal dunia dan kompor serta tabung elpiji yang menyebabkan ledakan. Foto : Denza Perdana suarasurabaya.net

Nurul Huda mendatangi rumah Salma, adik sepupunya, yang merupakan korban ledakan gas LPG di Bulak Banteng Gang IV nomor 82, Surabaya, Rabu (13/5/2015) siang.

Saat itu dia hendak mencari surat-surat BPJS untuk mengurus pembiayaan rumah sakit adik sepupu dan bibinya yang sempat dirawat di rumah sakit yang berbeda.

Kepada suarasurabaya.net Nurul menuturkan bahwa Kafiah, bibinya, sempat menceritakan kepadanya bagaimana kronologi peristiwa mengenaskan yang menimpa Salma dan keluarganya yang sudah menjanda itu. Sebelum terjadinya peristiwa yang mengakibatkan kematian Putri, keponakannya, Salma sedang menggoreng tempe di dapur rumah itu.

Di tengah-tengah memasak, api kompor LPG itu mati. Salma mengira gas LPG tersebut habis. Ketika ia mengeceknya, ternyata tabung gas tersebut rusak sehingga gas LPG bocor. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Salma mencabut tabung tersebut dan meletakkannya di kamar mandi yang berada di samping kamar Putri. Tabung itu diletakkan di kamar mandi kemudian pintu kamar mandi ditutup.

Saat itu, Putri yang masih duduk di kelas 1 SD kedatangan kawannya, Dinar. Mereka hendak berangkat bersama ke sekolahnya di SDN Bulak Banteng I Surabaya. Salma sedikit terburu-buru, mungkin untuk menyiapkan sarapan bagi putrinya sementara ia sendiri harus segera berangkat ke kantornya di Telkom, Jalan Garuda Surabaya.

Setelah mengamankan tabung yang rusak, dia membeli tabung gas LPG di toko yang berada di pojokan gang IV. Segera ketika sampai di rumah, ia memasang tabung tersebut kemudian menyalakan kompor untuk melanjutkan menggoreng tempe dan menyiapkan sarapan.

“Nah di tengah-tengah menggoreng itu, karena dia pikir sudah aman, dia mau mengecek lagi tabung rusak yang dia masukkan ke kamar mandi,” ujar Nurul kepada suarasurabaya.net Rabu siang. Naas, tindakannya itu justru mengakibatkan gas yang menguap di kamar mandi keluar dan langsung tersambar api kompor hingga menimbulkan ledakan. Menurut pengakuan beberapa tetangga korban, ledakan tersebut terdengar seperti tabrakan mobil.

Elly Erawati (27 Tahun) tetangga korban mengatakan, ledakan itu sempat menimbulkan suara dan getaran yang kuat hingga ke rumahnya yang berada kurang lebih 20 meter dari rumah korban. Tidak berapa lama seorang gadis cilik dengan kondisi yang mengenaskan akibat luka bakar keluar rumah dan berteriak-teriak kepanasan. Itu adalah Dinar, teman sekolah putri.

Tetangga pun segera menolong ketiga korban, namun baru menyadari bahwa Putri tidak turut dievakuasi ke rumah sakit. Hingga akhirnya warga mengetahui bahwa Putri telah menghembuskan nafas terakhir karena tertimpa runtuhan tembok kamarnya sendiri.

Nurul mengatakan, kondisi Salma kritis luka bakar 85 persen di sekujur tubuhnya. Sementara sang nenek, Kafiah, mengalami luka di bagian kaki dan tangannya, sedangkan bagian tubuhnya yang lain tidak mengalami luka yang serius. (den/rst)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
25o
Kurs