Pemerintah Jawa Timur segera menghapus tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilai terus merugi. Tiga BUMD tersebut adalah PT Jatim Invesment Mandiri yang merupakan BUMD di bidang bisnis investasi dan valas; kemudian PT Jatim Krida Utama di bidang penyediaan TNI; serta PT Jatim Marga Utama di bidang pembangunan jalan tol.
“Ketiganya memang sudah tidak produktif. DPRD mengusulkan di merger, tapi saya melihat mending di tutup sekalian,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Senin (9/11/2015).
Menurut dia, PT Jatim Krida Utama segera dibubarkan karena urusan TKI kini tak lagi membutuhkan BUMD. Begitu juga PT Jatim Marga Utama saat ini juga sudah tidak memiliki pekerjaan karena penyertaan modal untuk pembangunan beberapa jalan tol juga sudah selesai dilakukan. Sedangkan PT Jatim Invesment Mandiri juga tidak produktif lagi untuk mengurusi investasi dan valas.
“Kita segera kirimkan draf perda ke DPRD untuk membubarkan ketiga BUMD ini,” kata dia.
Sementara itu, keberadaan tiga BUMD ini memang sempat mendapatkan sorotan DPRD Jawa Timur karena dinilai terus merugi. Padahal, untuk menghidupi ketiganya, APBD Jawa Timur juga telah mengelontorkan dana hingga puluhan miliar rupiah.
PT Jatim Invesment Mandiri yang bergerak di bisnis investasi dan valas misalnya, telah menerima dana penyertaan modal dari APBD hingga Rp45 miliar; kemudian PT Jatim Marga Utama yang bergerak di bidang infrastruktur mendapatkan suntikan modal Rp25 miliar dan PT Jatim Krida Utama yang bergerak di bidang penyediaan TKI mendapatkan dana sebesar Rp1,8 miliar.
Meski suntikan modal telah banyak, namun ketiganya ternyata tak pernah menghasilkan keuntungan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). (fik/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
