Kamis, 15 Mei 2025

Kadin Dorong Penyediaan Bandwidth Hingga 1 GB

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong program penyediaan bandwidth atau data transfer untuk rakyat dengan target hingga 1 GB per bulan per kapita.

“TIK ini sudah menjadi kebutuhan dasar, tanpa adanya bandwidth yang bisa menjangkau masyarakat, tentu rakyat akan kesulitan untuk menjadi lebih produktif dan efisien,” kata Kadin Sarwoto Atmosutarno Wakil Ketua Komite Tetap Infrastruktur dan Jasa Telekomunikasi usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kadin Bidang TIK dan Penyiaran di Jakarta seperti dilansir Antara.

Saat ini, kata Sarwoto, tingkat konsumsi bandwidth rakyat Indonesia baru 180 MB per bulan per kapita. Jumlah tersebut dinilainya masih jauh dari harapan untuk mewujudkan ekonomi digital di Indonesia.

Selain tingkat konsumsi, kata dia, kecepatan akses data juga perlu diperhatikan sehingga ia mengimbau semua pemangku kepentingan dalam sektor TIK memperhatikan pengembangan ketersediaan bandwith disertai kecepatan akses.

“Kita harus perhatikan berapa akses dan bps 3G yang harus dikembangkan, berapa LTE yang harus diekspansi karena nantinya rakyat akan memakai mobilitas itu,” kata Sarwoto.

Ia juga mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan isentif kepada pelaku pengembang TIK untuk menyediakan ekosistem yang akan mendorong pertumbuhan pemain TIK.

Untuk mewujudkan rekomendasi tersebut, Kadin juga mengusulkan dibentuknya lembaga National Chief Information Officer (NCIO) yang akan membantu koordinasi seluruh aspek TIK, termasuk pemilihan teknologi dan sistem yang tepat serta kebijakan penggunaan agar bisa lebih efisien.

“Kami juga mengusulkan dibentuknya National Chief Information Officer (NCIO) yang bertanggung jawab kepada Presiden dan membantu koordinasi antarkementeriaan dan pengusaha,” kata Didie Suwondho Wakil Ketua Umum Kadin Bidang TIK dan Penyiaran.

Dengan adanya koordinasi antar kementerian, ujar dia, diharapkan biaya pengadaan perangkat lunak dan keras TIK dapat lebih murah.

Menurutnya NCIO berbeda dengan Badan Cyber Nasional (BCN) karena NCIO berfungsi untuk mengoordinasi implementasi TIK di lintas sektoral, sementara BCN ranahnya berkaitan dengan pertahanan nasional, keselamatan masyarakat dan ancaman perekonomian.

“Koordinasi implementasi TIK di masing-masing instansi pemerintahan itu tugasnya NCIO,” kata Didie.

Kendala pengembangan TIK yang selama ini adalah koordinasi dari regulator di kementerian untuk berintegrasi dan regulasi yang rumit, kata dia, diharapkan dapat segera diatasi dengan badan tersebut. (ant/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Kamis, 15 Mei 2025
26o
Kurs