Lebih dari sebelas ribu warga Sumberejo, Kecamatan Pakal, kebanjiran hingga setinggi pangkal paha orang dewasa. Banjir kali ini akibat meluapnya air dari tanggul yang membendung aliran air Kali Lamong, di wilayah RW 3, Sumberejo, sejak Jumat (6/2/2015) kemarin.
Pantauan suarasurabaya.net, Sabtu (7/2/2015), debit air yang tinggi dengan tekanan yang besar menyebabkan air meluber melewati tanggul yang baru dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Surabaya, Desember tahun lalu itu.
Akibat banjir yang melanda delapan RW di wilayah Kelurahan Sumberejo ini, warga tepaksa harus mengungsi ke rumah tetangga yang lebih tinggi.
Deny Widianto, pemilik toko bahan bangunan di Jl Kauman Baru, Kelurahan Benowo, mengatakan, luapan air tersebut mulai meninggi sejak pukul lima Jumat (6/2/2015) sore. “Memang tahun lalu juga banjir, karena memang setiap hujan pasti meluap airnya. Tapi, sekarang ini yang paling parah. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Deny mengatakan, ketinggian air mencapai puncaknya sekitar pukul 23.00 WIB kemarin malam. Akibat luapan air dengan aliran yang cukup deras itu, beberapa stok bahan bangunan milik Deny hanyut. Ia menaksir, kerugian yang derita akibat musibah itu sekitar tujuh sampai sepuluh juta rupiah.
Iwan Akhmadi, Lurah Sumberejo mengatakan bahwa luapan Kali Lamong terjadi mulai kemarin siang pukul 13.00 WIB. Menurutnya, permukiman warga yang paling parah terdampak banjir ada di RW 03 dan RW 02. “Langsung kami kerahkan truk dan perahu karet dari satuan pelaksana untuk mengevakuasi warga,” ujarnya. “Terutama bagi warga yang butuh ke sekolah atau ke kantor.”
Sementara itu, warga setempat bersama satuan pelaksana Pemkot Surabaya juga telah menumpuk tanggul pasir di depan gang permukiman warga. Beberapa warga tampak berada di luar rumah, sedangkan anak-anak bermain-main dengan air.
Keriuhan warga semakin menjadi ketika sekitar pukul 11.00 WIB Tri Rismaharani, Walikota Surabaya dan rombongan meninjau langsung ke lokasi. Beberapa warga tampak antusias berfoto bersama walikota yang mendapat penghargaan sebagai Walikota ketiga terbaik 2014 versi World Mayor Prize ini.
Hingga tadi siang sebuah bego dikerahkan untuk mengeruk kali dan menumpuk lumpur sebagai tanggul air dari kali di kelurahan Sumberejo dan Benowo. Ini bertujuan agar luapan air tidak sampai ke jalan dan permukiman warga.
Tidak hanya di Sumberejo, air luapan Kali Lamong juga membanjiri daerah Gendong, Kelurahan Benowo. Irvan Wahyu Drajat, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surabaya membenarkan bahwa ketinggian air di jalan depan Stadion Gelora Bung Tomo tersebut sempat mencapai ketinggian pangkal paha orang dewasa.
“Kami sudah memasang palang kuda dan rambu larangan masuk kecuali untuk truk di perbatasan Gendong – Romokalisari, serta di Jalan Singapura, Pakal, Benowo,” kata dia. (den/fik)