Selasa, 30 April 2024

Kemarau, Ayo Irit Air

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
ilustrasi

Diprediksi kemarau tahun ini akan lebih panjang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Masyarakat diimbau untuk tidak secara sembarangan mengkonsumsi air, sebaiknya hemat dan memfungsionalkan air sebagaimana mestinya.

Roni Direktur Tunas Hijau Indonesia menegaskan bahwa kemarau selalu diidentikkan dengan menurunnya debit air, sehingga masyarakat wajib ikut menjaga ketersediaan air agar debit air tidak sampai menurun drastis.

“Yang paling gampang bisa dilihat ketika kemarau datang, biasanya sungai juga berkurang debit airnya. Kalau sudah demikian, yang bisa dilakukan adalah menjaga agar penurunannya tidak drastis,” terang Roni.

Jika penurunan debit air terjadi, kata Roni maka antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan tidak sembarangan mengkonsumsi air, agar penurunan debit tidak terjadi terus menerus.

“Satu diantara langkah yang bisa dikerjakan adalah dengan menghemat penggunaan air. Menjaga ketersediaan air memang butuh pemahaman bahwa air terus berkurang ketersediaannya,” ujar Roni.

Roni mencontohkan penggunaan AC sekarang ini sudah menjadi bagian kebutuhan masyarakat. “Tetapi mungkin tidak semua orang memahami bahwa pembuangan dari AC dalam bentk air itu bisa ditampung. Pemahaman sederhana seperti itu wajib disampaikan pada masyarakat,” tukas Roni.

Atau ketika membersihkan beras yang akan dimasak, sisa air bisa digunakan untuk menyiram tanaman. Hal-hal sederhana seperti itu, jika sejak awal sudah dipahami tentunya akan lebih bermanfaat.

“Yang penting saat ini adalah menjaga ketersediaan air dengan tidak mengkonsumsinya secara sembarangan. Kemarau tahun ini diperkirakan lumayan panjang. Ini yang harus dipahami bersama,” pungkas Roni pada suarasurabaya.net, Senin (7/9/2015).(tok/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Kurs
Exit mobile version