Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendorong mahasiswanya menjadi enterpreneur.
Budi Santosa, Kepala Jurusan Teknik Industri ITS mengatakan ada pergeseran tren lulusan ITS dalam memilih pekerjaan. Ada masa ketika mahasiswa, terutama mahasiswa teknik, lebih memilih pekerjaan menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Nah, saat ini trennya, mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi ini mencari peluang kerja di perusahaan multinasional,” katanya kepada Suarasurabaya.net di pembukaan kompetisi mahasiswa teknik se-Asean Industrial Challange 2015, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Kamis (5/3/2015).
Budi mengatakan, saat ini ia mendorong mahasiswanya agar tidak hanya bekerja untuk orang lain. “Ya, memang kami ingin agar mereka ini juga menjadi enterpreneur. Khusus mahasiswa teknik, kami mendorong mereka menjadi teknopreneur,” ujarnya.
Ajang Industrial Chalange 2015 ini, menurut Budi, merupakan salah satu momentum bagi mahasiswa jurusan Teknik Industri ITS menguji dirinya dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan teknologi keindustrian. Tim mahasiswa harus bersaing dengan tim dari universitas lain di Asean.
Kompetisi Industrial Chalange 2015 ini adalah kompetisi kedua yang diikuti perwakilan tim mahasiswa teknik industri dari beberapa negara di Asean. Saat ini, ada 15 tim finalis yang akan mengikuti tes kasus logistik di PT Pelindo Teluk Lamong.
Dari total tim yang ada satu tim berasal dari universitas Thailand, dua tim dari universitas Malaysia. Sedangkan sisanya adalah tim dari universitas di Indonesia. Acara ini telah dimulai pada 4 Maret 2015 dan berakhir pada 7 Maret 2015 yang akan datang. (den/rst)
Teks Foto:
– Budi Santosa, Ketua Jurusan Teknik Industri ITS (kiri) dan M Taswin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya.
Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
