Kamis, 23 Mei 2024

Masih Ada Borak dan Bahan Berbahaya di Jajanan Anak Sekolah

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Tim Dinkes saat sidak jajanan anak di depan SDN Pagesangan. Jamu yang dijual kurang higenis karena memakai pemanis dan tempatnya bekas botol Aqua yang seharusnya sekali pakai. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Tim dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan sidak jajanan yang di jual di sekitar sekolah di Surabaya, Kamis (5/11/2015). Sidak dilakukan di sekitar SDN Pegesangan No. 426 Kecamatan Jambangan dan SDN Kebonsari.

Umul Jariyah Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes Kota Surabaya mengatakan, sidak kali ini menyasar pedagang jajanan di sekitar dua sekolah SDN Pagesangan dan Kebonsari.

“Hasil pemeriksaan sementara, masih banyak jajanan yang mengandung borak, terutama krupuk puli. Tadi kita cek, sebagian besar masih positif borak dan banyak tambahan bahan makanan berbahaya,” ujarnya disela memimpin sidak di SDN Pagesangan.

Dalam sidak, kata Umul, ada beberapa kriteria kandungan yang diteliti dalam jajanan itu. Di antaranya ada mikro, apakah jajanan itu mengandung bakteri atau tidak. Lalu, kandungan kimia, apakah ada kandungan kimia berbahaya seperti borak, formalin, rhodamin b dan metanil yellow (zat warna sintetik).

“Untuk bahan tambahan pangan itu dibagi dua jenis. Ada yang sama sekali dilarang yaitu 4 tadi. Ada yang boleh, tapi dibatasi penggunaannya termasuk pemanis, pengawet dan penyedap rasa,” jelasnya.

Kandungan borak itu termasuk golongan desinfektan dan anti septik yang bisa bisa mengganggu kesehatan organ tubuh atau gangguan hati.

“Barok juga dicurigai bisa pemicu kanker. Terutama yang jenis rhodamin b,” katanya.

Setelah dilakukan pengambilan sampel dalam sidak kali ini, tim dari Puskesmas dan kelurahan selanjutnya melakukan pemeriksaan dari berbagai aspek.

“Termasuk secara personal higenisanitasi, apakah sudah bersih rombongnya dan tempatnya. Apakah ada tambahan bahan berbahaya apa tidak. Setelah itu dilakukan pembinaan dengan menempel dua stiker. Jika dalam ancaman akan ada stiker kuning apabila sesuai standar akan diberi stiker hijau,” katanya.

Kegiatan sidak seperti ini rutin dilakukan setiap Puskesmas di Surabaya, terutama saat bulan puasa untuk memeriksa takjil buka puasa yang dijual di jalan-jalan.

Umul juga mengimbau, agar masyarakat lebih cerdas dalam mengawasi anak-anak saat membeli jajanan. Sedapat mungkin, para ibu agar bisa menyiapkan bekal sendiri untuk anaknya.

“Usahakan anak sarapan di rumah, membuatkan bekal. Kalau sibuk, bisa beli roti yang bisa dipertanggungjawabkan kesehatannya,” katanya.(bid/ipg)

Teks Foto:
– Jajanan jeli yang dijual di depan sekolah saat diambil sampel oleh tim Dinkes kota Surabaya.
Foto: Abidin suarasurabaya.net

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Kamis, 23 Mei 2024
25o
Kurs