Minggu, 19 Mei 2024

Ngaji Ronggowarsito Bukan Sembarang Ngaji

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi

Belajar ngaji sekaligus belajar tentang sastra Jawa dikemas dalam Ngaji Ronggowarsito, Jumat (23/10/2015) digelar di aula kantor PWNU Jawa Timur, mengundang masyarakat umum dan mahasiswa.

“Kalau biasanya ngaji itu hanya belajar membaca ayat-ayat Al Quran, kalau Ngaji Ronggowarsito itu belajar ngaji sekaligus juga belajar sastra Jawa. Belum pernah kan?” ujar Nonot Sukrasmono Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi).

Nonot menambahkan bahwa satra sangat luas dan memiliki nilai-nilai luhur yang bisa dijadikan acuan dalam menjalani kehidupan. Sastra memberikan pencerahan sekaligus kedamaian.

“Kalau seseorang itu pintar, maka sebaiknya memang juga belajar memahami sastra agar kepintarannya bermakna dan berguna bagi masyarakat di sekitarnya. Itu penting. Sekarang ini banyak orang pintar. Tapi apakah mereka bermanfaat bagi lingkungannya? Itu yang harus dipertanyakan,” lanjut Nonot.

Secara khusus, Ngaji Ronggowarsito menghadirkan KH Reza Imam Yayah pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, bersama dengan Budi Palopo sastrawan Jawa.

“KH Reza Imam Yahya adalah pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo. Beliau konsern dengan perkembangan sastra. Pengalaman beliau soal sastra cukup menarik. Sedangkan Budi Palopo adalah sastrawan yang selama ini memang lebih banyak bergelut di kesustraan Jawa,” tukas Nonot yang juga seniman pada suarasurabaya.net.

Masyarakat dan mahasiswa serta siapapun yang berminat dengan Ngaji dan sastra Jawa, monggo hadir. “Silahkan langsung hadir di kantor PWNU Jawa Timur sore ini,” pungkas Nonot Sukrasmono.(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
30o
Kurs