Selasa, 23 Desember 2025

Pelajar di Jatim Kini Tak Perlu Beli Buku

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Soekarwo luncurkan buku elektronik sekolah. Foto : Taufik suarasurabaya.net

Soekarwo Gubernur Jawa Timur luncurkan aplikasi mobile buku sekolah elektronik (BSE). Peluncuran dilakukan bersamaan dengan peringatan hari pendidikan nasional yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (2/5/2015).

“Dengan buku elektronik ini, tidak akan adalagi pelajar yang kesulitan untuk memiliki buku karena seluruh buku saat ini sudah tersedia secara elektronik,” kata Soekarwo, sesaat setelah lounching BSE.

Hal yang sama diungkapkan, Syaiful Rahman, kepala dinas pendidikan Jawa Timur. Menurut dia, BSE saat ini telah terisi dua ribu buku yang bisa diunduh secara gratis.

Buku-buku yang telah tersedia di BSE, merupakan seluruh buku pelajaran mulai dari tingkat SD hingga SMA dan SMK. “Juga ada buku-buku umum yang sudah standar pendidikan nasional juga telah tersedia,” ujarnya.

Tiap keluar buku baru, maka pengelola buku elektronik secara otomatis juga akan langsung meng upload sehingga pelajar di Jawa Timur bisa dengan mudah mengunduhnya melalui pernangkat telepon genggam maupun komputer.

Sementara itu Ginting Satiana, Direktur PT Mahoni, sebuah perusahaan yang menyediakan program BSE mengatakan jika program ini merupakan hasil kerjasama dengan PT Telkom Jawa Timur. “BSE sengaja di luncurkan di Jawa Timur karena kebetulan kerjasama ini dengan PT Telkom Jawa Timur,” kata Ginting.

Ginting menjamin, seluruh buku yang ada di dalam website buku elektronik bisa diunduh secara gratis. Caranya, pelajar cukup masuk ke laman www.bse.web.id, lantas bisa langsung mendownload program buku elektronik ini.

Aplikasi ini setidaknya juga sudah suport dengan perangkat mobile menggunakan ios atau ipad maupun iphone, juga android maupun windows 8.

Djatmiko, Deputi Executive vice President Telkom Regional V Jawa Timur, Bali Nusra mengatakan program ini sengaja dirancang untuk membantu duni pendidikan.

Saat ini dari sisi network connectivity, sekolah-sekolah sudah mencoba memberikan kecukupan akses internet bagi siswanya. Jika di program IndiCampus, untuk menjadi kampus kelas dunia, dipersyaratkan masing-masing mahasiswa bisa mendapatkan akses minimal 5 kbps. Maka sewajarnya diberlakukan juga standar kecukupan bandwidth untuk siswa sekolah menengah.

“Kami ingin bisa memberikan total solution untuk konsep Smart Schools. Mulai dari network connectivity yang sudah tergelar di sekolah, sampai ke konten aplikasinya seperti halnya mobile apps BSE ini,” kata dia. (fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 23 Desember 2025
26o
Kurs