Jumat, 1 November 2024

Pemilihan Cak dan Ning Surabaya Terancam Hilang

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Cak dan Ning Surabaya Foto: www.sparklingsurabaya.info

Cak dan Ning, yang merupakan ikon remaja Kota Surabaya terancam tidak ada lagi. Masalahnya, antara paguyuban Cak dan Ning sebagai penyelenggara seleksi duta Kota Surabaya, dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya tidak lagi sejalan.

Wiwiek Widayati, Kepala Disbudpar Kota Surabaya sempat mengeluarkan wacana bahwa pemilihan Cak dan Ning yang biasanya digelar setiap tahun pada bulan Mei, akan diundur. Bahkan, ada wacana ajang ini akan akan diadakan tiap dua tahun sekali.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Kota Surabaya Jumat (14/3/2015) lalu, Wiwiek mengatakan penyelenggaraan pemilihan Cak dan Ning rencananya diadakan November 2015. Ini berkaitan dengan perubahan anggaran keuangan yang biasanya dibahas legislator pada bulan Agustus.

“Kami sudah komunikasikan dengan Dewan Kehormatan Paguyuban (Cak dan Ning),” ujar Wiwiek waktu itu. Tidak hanya soal anggaran, Wiwiek juga menyampaikan kepada Komisi D bahwa kinerja Cak dan Ning selama ini banyak mendapat kritikan negatif.

Armuji, Ketua DPRD Surabaya mengatakan penyelenggaraan pemilihan Cak dan Ning ini harus tetap diadakan pada bulan Mei 2015. “Saya tahu masalahnya apa, mereka sempat datang ke sini untuk berkonsultasi. Sayang sekali kalau sampai tidak ada. Mereka ini pemuda-pemuda kreatif yang jadi ikonnya Surabaya,” katanya dengan nada meninggi.

Armuji juga mengatakan, apabila masalahnya hanya anggaran, DPRD Kota Surabaya siap mendanai ajang tersebut.

Tsaqib Abdurrahman, Ketua Umum Paguyuban Cak dan Ning Surabaya mengatakan selama ini paguyuban tidak sepenuhnya dilibatkan oleh Disbudpar dalam keputusan yang berkaitan dengan ajang itu.

“Memang pernah ada diskusi tentang perubahan pemilihan Cak dan Ning yang tadinya setiap tahun menjadi dua tahun sekali,” katanya ketika dihubungi wartawan.

Paguyuban Cak dan Ning berpendapat, perubahan mekanisme itu akan mengubah citra ajang Cak dan Ning yang sudah terbangun selama ini. Karena itu, kata Tsaqib, paguyuban menolak usulan perubahan tersebut.

Mengenai kinerja Cak dan Ning yang kurang optimal, Tsaqib mengakui. Tapi ia berpendapat, solusinya bukan pada perubahan mekanisme melainkan evaluasi berkelanjutan.

Demikian halnya ketidaksetujuan Tsaqib mengenai beban anggaran penyelenggaraan pemilihan Cak dan Ning. Ia menyebut, selama ini paguyuban tidak sepenuhnya disokong oleh Disbudpar.

Mereka, kata Tsaqib juga mencari sponsor secara mandiri untuk kegiatan-kegiatan yang mereka adakan. Tsaqib menyayangkan bila pemilihan Cak dan Ning mengalami perubahan mekanisme, apalagi sampai ditiadakan. (den/fik)

Teks Foto :
– Wiwiek Widayati, Kepala Disbudpar Kota Surabaya saat hearing di Komisi D DPRD Kota Surabaya.
– Armuji, Ketua DPRD Kota Surabaya saat hearing di Komisi D DPRD Kota Surabaya.
Foto : Denza Perdana suarasurabaya.net

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs