Dari beberapa korban longsor di Pemandian Air Terjun Sedudo, ada kurang lebih empat korban yang berasal dari Surabaya. Dua diantaranya, menurut data dari petugas setempat, meninggal akibat tertimpa longsoran tanah tebing air terjun.
Merespon hal ini, Pemkot Surabaya mengirimkan lima ambulans untuk membantu evakuasi korban. Hal ini sebagaimana disebut oleh Soemarno Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas).
“Sudah, sudah, sudah berangkat tadi, lima ambulans. Dua ambulans jenazah dan dua ambulans untuk orang sakit,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Selasa (21/7/2015) malam.
Soemarno menyebutkan, empat orang korban yang berasal dari Surabaya saat ini sudah berada di Rumah Sakit setempat. “Iya, betul, sudah di rumah sakit. Informasi ini dari rekan penanggulangan bencana di sana,” ujarnya.
Untuk sementara ini, kata Soemarno, pihaknya belum berkomunikasi dengan pihak keluarga korban karena masih fokus dengan situasi yang ada di lapangan. “Belum, masih mengurusi dulu korban yang di sana, baru nanti kita akan mencoba menghubungi keluarganya,” katanya.
Sementara itu, Pemkot Surabaya telah melakukan komunikasi dengan pihak terkait di lokasi longsor di Air Terjun Sedudo. “Kami sesuaikan kebutuhannya secara keseluruhan apa, kami menyiapkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,” ujarnya.
Berikut ini nama korban longsor Pemandian Air Terjun Sedudo, Nganjuk yang berasal dari Surabaya:
1. Sofyan Sahuri (26 tahun) warga Kapas Jaya Surabaya (meninggal)
2. Subkhan Anang Mashuro (35 tahun) warga Jalan Jepara X/36 Surabaya (meninggal)
3. Siti Mufirudin (42), warga Surabaya alamat belum diketahui (luka berat dirawat di RSUD Kabupaten Nganjuk)
4. Marita (36) Jalan Semarang Gang Kuburan Nomor 2 Surabaya (luka berat dirawat di RSUD Kabupaten Nganjuk). (den/wak)
NOW ON AIR SSFM 100
