Perempuan menjadi sasaran utama penjambretan di Surabaya. Hal itu sesuai laporan kriminalitas jalanan yang dihimpun Divisi Research and Development Suara Surabaya, dari data laporan pendengar Radio Suara Surabaya.
Data tersebut mencatat 96 persen korban penjambretan adalah perempuan, sisanya adalah laki-laki. Tidak ada anak-anak yang dilaporkan menjadi korban.
Data yang bersumber dari laporan pendengar Radio Suara Surabaya (SS) tersebut mencatat sebanyak 44 kasus penjambretan dilaporkan mulai 1 Januari hingga April 2015, dengan rincian Januari 9 kasus, Februari 8 kasus, Maret 11 kasus dan April 16 kasus.
Modus penjambretan yang dilaporkan pendengar SS, penjambret langsung menarik paksa tas selempang atau tas yang diletakkan di dashboard motor, hingga korban terjatuh.
Kerugian yang dilaporkan korban berupa tas, dompet handphone dan perhiasan.
Penjambretan paling banyak terjadi pada pukul 8.00 WIB hingga 12.00 WIB dan pada pukul 22.00 WIB hingga 24.00 WIB
Lokasi penjambretan di antaranya di sekitar Lenmarc, Jembatan MERR, kawasan hunian Citraland, Unair Kampus A, kawasan sekitar Kodam V Brawijaya, jembatan layang Gubeng dan sejumlah jalan protokol.
Diberitakan sebelumnya, jumlah kriminalitas jalanan mengalami peningkatan. Mulai 1 Januari hingga April 2015, tercatat sebanyak 97 kasus kriminalitas jalanan telah dilaporkan pendengar ke Radio Suara Surabaya.
Rincian jumlah laporan kasus kriminalitas jalanan per bulannya adalah bulan Januari 27 laporan, Februari 23 laporan, Maret 19 laporan, dan April 28 laporan kriminalitas jalanan.(iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
