Simpan Narkoba 8 Kilogram, Dua Bersaudara Lolos Hukuman Mati

Dua bersaudara, Budiman alias Sinyo dan Arifin, adik iparnya, terdakwa narkoba sabu 8 kilogram, lolos dari jeratan hukuman mati, Kamis (19/11/2015).

Tugiyanto Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, pimpinan persidangan kasus narkoba, memberikan putusan vonis hukuman seumur hidup kepada Budiman.

Karena, terdakwa Budiman terbukti secara sah dan meyakinkan menyimpan, mengedarkan, atau menjadi perantara narkotika methaphetamine golongan 1 bukan tanaman yang beratnya di atas lima kilogram.

Dengan sangkaan, Pasal 114 dan 132 ayat (1) UU No 39 Tahun 2009 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika. “Menjatuhkan pidana penjara dengan masa hukuman seumur hidup,” kata Tugiyanto, Kamis (19/11/2015).

Sedangkan, Arifin adik ipar Budiman, divonis oleh Ferdinandus Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri, Surabaya dengan hukuman lebih ringan. Karena, saat ditangkap tidak ada barang bukti yang ditemukan dari tangan terdakwa.

“Menjatuhkan vonis hukuman 20 tahun penjara plus denda Rp 5 miliar, subsidair lima bulan kurungan,” kata Ferdinandus.

Secara terpisah, Ahmad Patoni, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Perak, Surabaya mengaku akan mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi. “Kami pastikan banding, karena masih ada waktu tujuh hari,” kata Ahmad Patoni.

Perlu diketahui, perkara ini diungkap Satreskoba Polrestabes Surabaya, pada Maret 2015. Polisi menangkap Taufik Rizal bin Faizin (berkas terpisah) saat mengedarkan sabu-sabu.

Taufik mengaku, narkoba itu dari Rizal yang kemudian muncul nama Budiman alias Sinyo setelah dilakukan pengembangan. Dia ditangkap di kontrakannya yang berada di Gedangan, Sidoarjo.

Polisi berhasil menyita sabu-sabu siap edar seberat 8 kilogram, yang disimpan dalam koper dan tas berisi sepatu. (bry/rst)

Teks Foto :
– Arifin adik ipar Budiman.
Foto : Bruriy suarasurabaya.net