Suraya Tak Pernah Pergi ke Turki

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya memastikan, Suraya Cholid, warga Surabaya yang dikabarkan sebagai satu dari delapan WNI asal Surabaya yang berangkat ke Turki, sama sekali tidak pernah pergi.

Suharto Wardoyo Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya mengatakan, telah terjadi kesalahpahaman dalam menyebut salah satu WNI yang berangkat ke Turki oleh media. Warga bernama Soraiya Cholid yang berangkat ke Turki adalah warga Kota Surakarta, bukan warga Kota Surabaya.

Suraya Cholid yang tercatat sebagai penduduk Jalan Ampel Melati, Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya hanya tinggal untuk sementara waktu di rumah ibunya di Jalan Sutorejo Tengah Gang VIII/44. “Karena ibunya sakit, dia dan dua anaknya tinggal untuk merawat ibunya,” katanya kepada wartawan, Selasa (17/3/2015).

Sementara, Soraiya Cholid yang merupakan satu dari 16 WNI yang berangkat ke Turki, berdasarkan data KTP elektronik merupakan warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. “Jadi, bukan Suraya Cholid, tapi Soraiya Cholid,” ujarnya.

Berdasarkan data Data Dispendukcapil Kota Surabaya, jumlah WNI Surabaya yang pergi ke Turki sebanyak delapan orang. Enam dari delapan orang ini merupakan satu keluarga yang tinggal di Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari.

Total seluruh WNI yang berangkat di Turki, kata Suharto, berjumlah16 orang. Delapan orang lainnya, enam tercatat sebagai penduduk Kota Surakarta dan dua orang tercatat sebagai penduduk Kota Denpasar, Bali. (den/ipg)

Teks Foto:
– Suharto Wardoyo, Kadispendukcapil Kota Surabaya (tengah) bersama Hindun, Camat Semampir (kiri), dan Dayu Kasubbag Layanan Informasi Pemkot Surabaya saat mengklarifikasi satu WNI Surabaya di Pemkot Surabaya, Selasa (17/3/2015).
Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net