Toron yang kerap menjadikan Jembatan Suramadu disesaki pengendara sepeda motor, bahkan sampai terjadi antrean panjang, Rabu (23/9/2015) ini pemandangan itu sepertinya tak lagi ada. Karena pengguna sepeda motor digratiskan.
“Masyarakat akan menentukan sendiri kapan harus toron melintasi Suramadu. Kapanpun bisa mereka lakukan sekarang ini. Kalau dulu sebelum gratis, selalu terjadi antrean panjang. Bahkan sampai macet,” terang Suhariyono Kepala Tol Jembatan Surabaya-Madura.
Karena tidak lagi berbayar, lanjut Suhariyono, saat toron atau mudik pengendara sepeda motor bisa kapan saja melintasi Suramadu. “Jam berapapun masyarakat bisa melalui Jembatan Suramadu untuk menuju Madura. Ini saya kira juga bisa mengurangi kepadatan, atau antrean,” kata Suhariyono.
Tahun-tahun sebelumnya, ujar Suhariyono, di saat Jembatan Suramadu masih menetapkan biaya untuk pengendara sepeda motor yang melintas, kepadatan bahkan kemacetan panjang kerap mewarnai saat berlangsungnya arus mudik pada Idul Fitri maupun Idul Adha.
Khususnya melalui akses dari Surabaya, kepadatan bahkan puncak kepadatan selalu dapat ditemui. Namun seiring dengan digratiskannya akses masuk untuk sepeda motor, kepadatan itu berangsur-angsur kurang.
Suhariyono mencontohkan menjelang Idul Fitri yang lalu, petugas jembatan Suramadu tidak melaporkan terjadinya kepadatan bahkan antrean panjang yang sebelumnya diprediksi bakal terjadi.
“Tahun sebelumnya H-2 Idul Fitri selalu ditandai kepadatan serta antrean panjang pada akses lintasan sepeda motor. Kemacetan dan antriannya panjang. Tetapi setelah digratiskan pada H-2 Idul Fitri ternyata tidak nampak antrean,” tukas Suhariyono pada suarasurabaya.net.
Diprediksi mulai Rabu (23/9/2015) pagi hingga Rabu malam nanti, sekurangnya 40.000 sepeda motor bakal melintasi jembatan Suramadu dari akses Surabaya menuju Madura, terkait dengan toron masyarakat Madura yang merayakan Idul Adha 1436 H.(tok/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
