Wachid Wahyudi Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur mengkritisi dampak dari truk-truk yang kelebihan muatan, dimana salah satunya adalah membahayakan kesehatan manusia.
“Selain merusak jalan dan rawan keselamatan di lalu lintas, hal yang belum banyak diketahui oleh masyarakat adalah truk overload bisa meningkatkan emisi gas buang yang berbahaya bagi paru-paru. Karena emisi gas buang mengeluarkan karbondioksida yang berbahaya bagi kesehatan manusia,” katanya pada Radio Suara Surabaya Sabtu (8/2/2015).
Untuk menanganinya, Dinas Perhubungan Jawa Timur, kata Wachid Wahyudi mengeluarkan peraturan untuk menindak dengan tegas hal ini.
“Kita mengambil tindakan untuk membuat nota kesepahaman atau mou antara Gubernur Jawa Timur dan Kapolda Jawa Timur. Hal itu untuk merevisi peraturan daerah dengan menaikkan denda bagi para pelanggar sebanyak 400%,” ungkapnya
Selain itu, dirinya mengatakan, untuk mendukung hal ini, jembatan timbang di Jawa Timur sudah dioperasikan dengan teknologi informasi dan full komputerisasi yang sudah dilaksanakan mulai Januari 2013.
“Ada penurunan sebenarnya melalui jembatan ini meskipun tidak signifikan. Di tahun 2013 truk yang overload sebanyak 52 %, sementara di tahun 2014 sebanyak 43 %,” paparnya
Untuk diketahui, pihaknya sudah menerapkan dua sanksi jika menemukan lagi truk-truk yang beroperasi di jalanan dengan kelebihan muatan.
“Truk yang muatannya lebih dari 25 % akan kita tilang dan kita tahan buku uji kir nya untuk diserahkan ke pengadilan. Selain itu, truk yang kelebihan muatan akan kita suruh balik lagi,” ujarnya (dop/rst)
Teks Foto:
-Sebuah truk saat melintas di kawasan Arjosari. Muatan truk tinggi sekali, Sabtu (29/11/2014).
Foto: dok suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
